Tunggu Suku Bunga AS Naik, Wall Street Melemah

Para Pialang di Bursa Saham Wall Street
Sumber :
  • AP Photo/Richard Drew

VIVA.co.id – Indeks-indeks saham utama di Bursa New York turun pada akhir perdagangan Senin waktu setempat, dengan volume perdagangan rendah. Penurunan tersebut disebabkan para investor cenderung menunggu sinyalemen lebih lanjut dari Bank Sentral AS (Federal Reserve) untuk menaikkan suku bunga.

"Saya berpikir pasar sudah mendapatkan pesan bahwa suku bunga akan naik pada Juni. Sejak pertemuan The Fed di April sudah ada pesan yang konsisten," kata Lee Ferridge, Kepala Strategi Makro State Street Global Markets, seperti dikutip CNBC, Selasa 24 Mei 2016.

Gubernur Federal Reserve, Janet Yellen, mengungkapkan akan menjadwalkan pertemuan bank sentral AS pada 6 Juni 2016.

Presiden Federal Reserve St Louis, James Bullard, yang merupakan anggota Federal Open Market Committee, mengatakan pasar tenaga kerja yang ketat dapat menempatkan tekanan ke atas pada inflasi AS.

Sementara itu, Presiden Federal Reserve San Francisco, Williams, mengatakan pada tahun ini kenaikan suku bunga dilakukan bisa dua hingga tiga kali, sedangkan tahun depan bisa tiga hingga empat kali.

The CBOE Volatilitas Index (VIX), yang secara luas dianggap sebagai ukuran terbaik dari kecemasan di pasar diperdagangkan naik di bawah 16.

Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir turun 8,01 poin (0,05 persen) ke level 17.492,93, dengan saham Microsoft yang memimpin pelemahan saham.

Sementara itu, indeks S&P 500 turun 4,28 poin (0,21 persen) ke level 2.048,04, dipimpin oleh saham sektor utilitas. 

Adapun indeks Nasdaq melemah 3,78 poin (0,08 persen) ke level 4.765,78.

Volume saham yang diperdagangkan di Bursa Efek New York hampir mencapai 804 juta unit saham dengan volume komposit mendekati 3 miliar unit saham.

Imbal hasil (yield) treasury 10 tahun yang digunakan untuk menentukan suku bunga KPR dan kredit konsumsi turun menjadi 1,83 persen.

(ren)