Mengenal Lebih Dekat Pecinta Vespa Balap di Indonesia

Pecinta balap Vespa
Sumber :
  • VIVA.co.id/Jeffry Yanto

VIVA.co.id – Vespa Balap Indonesia (VBI) memang bukan komunitas yang mengumpulkan para pecinta balap Vespa di Indonesia. Melainkan sebuah organisasi yang bertugas membuat regulasi untuk ajang balap Vespa di Tanah Air.

Berdiri sejak 2011 silam, organisasai ini punya tujuan untuk menyatukan pecinta balap scooter 2-tak dan 4-tak, serta membuat regulasi yang sama tanpa ada perbedaan di setiap daerah.

“Awalnya kita ini tergabung dari para pemilik tim balap Vespa. Sebelum 2011 kita sering ikut balapan, tapi hanya menjadi sporting list untuk balap motor Jepang. Saat itu kita merasa di anak tirikan, misalnya untuk hadiah saja dibedakan dan life time pun dibedakan,” kata Putut Nugroho, Ketua Umum VBI.

“Akhirnya saya kumpulin teman-teman pemilik team balap Vespa untuk membuat balapan sendiri. Pada 2011 akhir kita bikin regulasi dengan menghadirkan 12 kelas.  Gunanya untuk menyamakan peraturan balap Vespa di setiap daerah biar enggak berbeda-beda. Sebab, sebelumnya di Bandung dan Jawa Tengah pun memiliki regulasi yang berbeda,” kata Putut.

Pertama kali gelaran balap yang diselenggarakan VBI ini cukup diminati dengan diikuti 150 peserta dan kebanyakan dari penggila 2-tak. Menurutnya setelah 2011 sukses, pada 2012 VBI langsung bentuk 5 seri dan saat itulah pecinta Vespa 4-tak pun mulai antusias untuk ikut balap.

"Jadi setiap tahun kita selalu improve untuk menghadirkan regulasi baru, bertujuan menyatukan pecinta balap Vespa 2-tak dan 4-tak,” kata mantan pecinta Harley Davidson ini.

Jika sebelumnya sudah terbentuk kelas standar 2-Tak 180 cc, tune up 2-Tak, FFA 2-Tak, small frame tune up, small frame FFA dan kelas lainnya, pada akhir 2015 silam, VBI meghadirkan kelas baru yang disebut ScooterGP.

Nah, untuk kelas ini, hanya  diperbolehkan satu pebalap untuk menunggangi Vespa 2-tak dan 4-tak dari bengkel berbeda-beda. “Tujuannya kami ingin melahirkan pebalap Vespa yang multitalent, jadi bukan hanya jago di 2-tak, tapi bawa 4-tak,” kata Indra Moelyawan, Ketua Bidang Balap VBI.

"Dengan adanya kelas GP, kami juga mau semua pecinta Vespa di Indonesia tidak memiliki perbedaan gender antara 2-Tak dan 4-Tak. Karena image itulah yang kadang-kadang menjadi penghalang kami. Kita sama-sama pecinta Vespa dan menyukai balap," kata dia.

(ren)