Anggota Komisi IX: Aneh, Bila Rita Dihukum Mati

Anggota Komisi IX DPR RI Imam Suroso
Sumber :

VIVA.co.id – Rita, TKI yang bekerja di Malaysia sedang dirundung duka, karena diancam hukuman mati. Berbagai kalangan di Tanah Air tak habis pikir, bagaimana orang yang lugu seperti itu bisa menyimpan 4 kg sabu dalam tasnya. Kasusnya ini masih menyimpan tanda tanya.

Anggota Komisi IX DPR RI Imam Suroso mempertanyakan acaman hukuman tersebut. Dalam wawancaranya sebelum mengikuti Rapat Paripurna di DPR, Senin 27 Juni 2016, Imam mengungkapkan, dirinya beserta utusan APJATI dan pengacara Rita, mengunjungi langsung Rita di tahanan Malaysia.

“Rita menangis saat kami tanya kronologisnya. Dia tidak tahu di dalam tasnya ada narkoba. Dia hanya diajak untuk berbisnis pakaian. Dan dia ikut saja,” ujar Imam.

Rita ditangkap saat transit di Penang, Malaysia. Wanita asal Ponorogo itu bermaksud pulang ke Indonesia setelah merasa tak betah bekerja dengan majikannya di Hongkong. Agen Rita, PT Indo Putra Sejahtera Madiun bermaksud mengirim Rita ke Makao. Karena lama menunggu keberangkatannya ke Makao, Rita ingin pulang kampung dahulu. Saat yang sama Rita ditawari TKW lainnya untuk berbisnis baju dan kain asal India. Dia pun diminta merubah kepergiannya dari Makao ke India.

Rita pun diminta membawa koper yang katanya berisi pakaian dan dibawa dalam penerbangan ke Malaysia. Rita tak mengetahui, ternyata koper itu berisi 4 kg sabu. Rita sudah 3 tahun ditahan dan sudah menjalani sidang selama 21 kali.

“Cuma saya heran orang yang dihukum mati itu biasanya pemakai narkoba berat atau pengedar. Ini, kan, dia hanya orang bodoh. Kok, hukuman mati, kan aneh. Hati nurani saya terketuk untuk menolong wong cilik,” kata Imam penuh tanda tanya.

Sebelumnya, politisi PDI Perjuangan ini telah berkoordinasi dengan Kemenlu dan BNN. Imam optimis, Rita masih bisa diselamatkan. Bahkan, ia akan mendukung banding ke pengadilan yang lebih tinggi bila ancamannya masih hukuman mati. Imam pun berusaha menemukan novum untuk membatu Rita di persidangan.

“Alhamdulillah, Kemenlu sudah bekerja dengan baik. Saya yakin masalah ini bisa clear. Nanti terakhir masih ada pengampuanan dari Sultan. Saya yakin dan optimistis hukuman mati bisa diringankan. Syukur kalau bisa bebas karena temuan baru. Dulu saya juga pernah menolong Dewi Sukowati di Singapura yang mau dihukum mati. Tetapi, alhamdulilalh tidak dihukum mati. Akhirnya, hanya dihukum penjara biasa. Saya ingin mengulangi keberhasialn itu kepada Rita,” tutur Imam, optimistis.   (www.dpr.go.id)