Brexit Bikin Pemodal Cari Investasi Aman, Wall Street Anjlok

Bursa saham di Wall Street, New York.
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id – Bursa Wall Street kembali terpuruk pada penutupan perdagangan awal pekan ini. Sentimen keluarnya Inggris dari Uni Eropa membius indeks saham utama AS ke level kedua terburuknya sejak 10 bulan terakhir. 

Dilansir dari Reuters, Selasa 28 Juni 2016, ketiga indeks utama AS turun setidaknya 1,5 persen setelah referendum di Inggris, Kamis lalu. Investor global terdorong untuk beralih ke aset safe haven yang dinilai lebih aman saat ini. 

Indeks teknologi Nasdaq turun lebih dari dua persen pada perdagangan Senin waktu setempat. Britan Exit (Brexit) memukul investasi bisnis di sektor teknologi. 

"Momentum (indeks) terus ke bawah, karena terus terjadi banyak ketidakpastian," ujar Kepala Investasi di North Star Investment Management di Chicago. 

Dow Jones Industrial Average turun 260,51 poin atau 1,5 persen ke level 17.140,24. Sementara itu, indeks Standard & Poor's (S&P) 500 kehilangan 36,87 poin atau 1,81 persen ke level 2.000,54. Indeks Nasdaq Composite turun 113,54 poin atau 2,41 persen ke posisi 4.594,44.

Delapan dari 10 sub sektor di S&P ditutup lebih rendah pada perdagangan kala itu. Sub sektor utilitas (SPLRCU) dan jasa telekomunikasi (SPLRCL), merupakan yang tidak mengalami penurunan karena adanya pembayaran dividen perusahaan-perusahaan di bidang tersebut..

Lebih dari 10,5 miliar saham berpindah tangan di bursa AS pada perdagangan pertama di awal pekan ini. Jauh di atas rata-rata selama 20 sesi terakhir, sekitar 7,3 miliar saham.