Tak Mudah Jadi Pengusaha Baru Sektor Properti

Ilustrasi properti.
Sumber :
  • Forbes

VIVA.co.id – Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI) Eddy Hussy mengingatkan bahwa urusan bisnis sektor properti, tidaklah segampang yang dikira. Eddy menilai, banyak orang yang salah mengerti mengenai seluk beluk berbisnis sektor properti.

"Menurut kami, sektor properti ini mungkin dilihatnya gampang, tetapi ketika dilakukan tidak segampang yang kita bayangkan," kata Eddy seusai menghadiri acara penandatanganan perjanjian kerja sama antara BTN dan School of Business and Management (SBM) Institut Teknologi Bandung (ITB) di kantor BTN pada Rabu 13 Juli 2016.

Adanya program kerja sama antara BTN dan ITB, yaitu program Manajemen Bisnis Administrasi (MBA) Mini Properti, Eddy melihat, mampu memberikan kontribusi lahirnya pengusaha, atau pengembang baru yang dapat menguasai pengetahuan secara teori, serta praktik di sektor riil dan properti.

"Dengan adanya pendidikan seperti ini. Itu nantinya akan hasilkan pengusaha baru yang sudah tangguh. Minimal dia mengerti sektor rill dan properti," ucapnya.

Dia menilai, tidak sedikit pengembang yang menganggap enteng persoalan properti. Kemudian, hasilnya tidak sesuai dengan perencanaan. "Banyak sekali pengembang masuk dalam bidang ini, tapi tidak berjalan dengan yang diharapkan," ungkapnya.

Karena itu, menurutnya, program ini adalah terobosan luar biasa yang dilakukan BTN dan pihaknya sangat mendukung. "Kami menyambut baik, karena kita melihat membutuhkan pengembang-pengembang baru," tuturnya. (asp)