Tips Menghadapi Anak yang Takut Masuk ke Sekolah

Ilustrasi Hari Pertama Sekolah.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id – Memasuki lingkungan ketika buah hati mulai bersekolah terkadang menjadi tantangan sulit bagi mereka. Ada kecemasan yang dirasakan mereka mengenai lingkungan sekolah baru yang akan mereka masuki.

Jika buah hati Anda mengalami masalah ini, salah satu cara terbaik adalah dengan mengajaknya berdiskusi mengenai rasa ketakutannya.

Menurut Psikolog Saskia Rosita, M.Psi, saat anak merasa takut masuk sekolah sebaiknya orangtua mengajaknya untuk mengenali emosinya. Ajak anak mengidentifikasi apa yang membuatnya takut masuk ke sekolah, apakah karena trauma atau cemas akan lingkungan baru. Dengan begitu, orangtua bisa membantu buah hatinya menyiapkan diri masuk sekolah.

"Kalau anaknya masih takut sekolah orangtua bisa intervensi dengan membacakan cerita tentang anak yang takut sekolah kemudian mencoba berani masuk sekolah. Berikan pemahaman kalau sekolah itu menyenangkan buat anak," ujar Saskia di acara Health Agent Award di Jakarta, Selasa, 19 Juli.

Oleh karenanya, penting bagi orangtua untuk mengantar anak sekolah dan membangun persepsi positif tentang sekolah pada anak. Namun, jika rasa ketakutan anak sudah sangat besar, orangtua juga tidak boleh memaksa anak tetap masuk sekolah. Sebaiknya ajak anak berkonsultasi dengan seorang ahli atau psikolog untuk membangun persepsi positif.

Ada dua kesiapan yang dimiliki anak ketika memasuki masa sekolah yaitu kesiapan keterampilan dan kesiapan emosi. Jika kesiapan keterampilan seperti membaca, menulis, dan berhitung masih belum dikuasai, orangtua tidak perlu merasa cemas berlebihan karena itu masih bisa diatasi.

Namun, berbeda jika anak masih belum menguasai kesiapan emsosional. Jika anak masih merasa takut ditinggal di sekolah, orangtua bisa mencari jalan dengan mengajak teman dekat anak untuk berangkat sekolah bersama sehinga menciptakan rasa aman pada anak.

Anak yang takut ke sekolah atau school phobia sebaiknya orangtua harus bisa benar-benar mengenali apa penyebabnya. Orangtua bisa terus menemani anak ke sekolah hingga perlahan dia merasa aman dan dapat ditinggal sendiri.

(ren)