Lima Tahun Mendatang Ekonomi Asia Makin Diperhitungkan 

Seorang pria di Tokyo, Jepang, melintas papan indikator harga saham
Sumber :
  • AP Photo/Katsumi Kasahara

VIVA.co.id – Melambatnya ekonomi global yang terjadi saat ini ternyata tidak membuat ekonomi Asia ikut larut dalam perlambatan. Ekonomi Asia diperkirakan masih akan tumbuh sekitar US$1 triliun setiap tahun.

Kepala Ekonom DBS Group David Carbon dalam riset yang berjudul "Crisis? Really?" mengatakan capaian ekonomi Asia tersebut nyatanya setara dengan tingkat Produk Domestik Bruto (PDB) Jerman setiap 3,2 tahun. 

Dengan demikian, perlambatan ekonomi Asia yang terjadi seharusnya tidak perlu terlalu dikhawatirkan. Apalagi berdasarkan riset dalam lima tahun ke depan Asia tidak akan kehilangan peran penting dalam ekonomi global, bahkan dalam lima tahun berikutnya semakin diperhitungkan.

"Kalau dilihat dari tingkat pertumbuhan setiap tahunnya, dalam 3,2 tahun Asia dapat menghasilkan ekonomi sebesar Jerman di dunia, maka dalam lima tahun kedepan hanya perlu 2,5 tahun Asia mencapai tingkat pertumbuhan Jerman," kata David dalam siaran persnya yang diterima VIVA.co.id, Jumat 22 Juli 2016.

David mengungkapkan, terdapat dua alasan yang saat ini terjadi dari terus melambatnya pertumbuhan ekonomi negara maju dan negara berkembang yaitu berkurangnya jumlah tenaga kerja dan pertumbuhan produktivitas yang merosot.

Seperti pada Jepang, Korea, Taiwan dan Singapura yang mengalami perlambatan ekonomi saat ini, lebih disebabkan oleh pertumbuhan penduduk yang melambat secara umum, sehingga produktivitas juga ikut berkurang.

Namun, perlambatan penduduk juga bukan suatu hal yang buruk, karena yang terpenting sebenarnya adalah pendapatan per individu yang ditingkatkan dan bila pendapatan per kapita naik itu akan baik untuk semua orang.