Dirjen Migas Bantah Premium Akan Dikurangi
- U-Report
VIVA.co.id – Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas), IGN Wiratmaja Puja membantah perihal rencana pengurangan bahan bakar minyak (BBM) dengan RON 88 atau Premium di pasaran.
Ia mengatakan, tak boleh ada pengurangan premium di stasiun pengisian bahan bakar umum. Namun, Wirat mengaku juga mendorong peningkatan BBM alternatif seperti pertalite, pertamax hingga pertamax turbo dengan alasan lebih ramah lingkungan.
"Dari Pemerintah kita (tegaskan) tidak boleh mengurangi premium di SPBU. Pertalite, pertamax, pertamax turbo, ini kan alternatif. Kalau bisa lebih banyak laku daripada premium kan bagus. Karena ini kan lebih clean. Lebih Bersih. Semuanya kan sudah tidak ada Subsidi," kata Wirat di kantor Kementerian ESDM, Selasa 6 September 2016.
Ia menjelaskan, pemerintah telah menugaskan kepada PT Pertamina (Persero) untuk tidak mengurangi premium di pasaran apalagi untuk menarik premium di pasaran. "Yang jelas kita menugaskan bahwa pemerintah kepada Pertamina tidak boleh menarik premium atau mengurangi premium," ujarnya menjelaskan.
Selain itu, mengenai Roadmap Penghapusan BBM, Wirat berdalih bahwa roadmap tersebut adalah untuk euro 4. Artinya, kata Wirat, Pemerintah akan meningkatkan kualitas bahan bakar di Indonesia dengan emisi buang yang lebih bagus. Saat ini, kondisi BBM Indonesia masih dengan standar emisi gas buang euro 2.
"Roadmap itu untuk euro 4. Jadi premium ini kan enggak memenuhi euro 4. Nah pelan pelan kita akan mulai hilangkan. Tetapi secara natural bukan dipaksa," kata Wirat.
Mengenai Pertamina yang kerap merilis penurunan konsumsi premium, Ia menyambut hal itu dengan baik karena ada peningkatan masyarakat menggunakan bahan bakar yang lebih baik secara emisi atau gas buang.
"Kalau memang masyarakat menggunakan pertalite kan bagus. Tapi bukan dipaksa premiumnya enggak ada di satu SPBU terus jadi terpaksa beli pertalite itu yang enggak boleh. Saat ini premium harus ada di SPBU."
(mus)