Penyebab Kain Songket Sangat Mahal Harganya

Desainer kain tenun dan songket Anna Mariana
Sumber :
  • Bimo Aria/VIVA.co.id

VIVA.co.id – Bagi para pecinta kain tenun dan songket, harga mahal tentu bukan menjadi masalah asal mendapatkan kualitas terbaik. Dan memang, harga kain songket terbilang premium dibanding kain tradisional lainnya.

Beberapa kain tenun songket yang didesain dan dipasarkan oleh Anna Mariana ada yang mencapai harga Rp60 juta. Menurutnya, yang menjadikan kain songket dan tenun mahal karena proses pembuatannya yang lama.
 
"Biasanya satu kain bisa selesai minimum satu bulan dan maksimal enam bulan. Makin lama pengerjaan akan makin baik dan sempurna hasilnya, maka akan semakin mahal pula harga kainnya," kata Anna di Jakarta, Rabu 7 September 2016.

Selain itu, bahan baku yang digunakan berasal dari bahan alami, sehingga membuat harga kain ini semakin tinggi. Apalagi, bahan baku tidak selalu tersedia saat dibutuhkan.

Misalnya, menggunakan bahan buah-buahan khas, yang tumbuhnya musiman. Karena musiman, maka harus menunggunya berbuah.

Akibatnya, pihaknya belum tentu bisa memenuhi pesanan sesuai dengan keingginan konsumen, karena pembuatannya sangat tergantung bahan baku. Di samping itu, benang yang digunakan adalah benang khusus.

Bahkan, dia menggunakan benang emas, yang harganya bisa mencapai Rp40 jutaan. "Ada yang namanya bubuk emas, dan dicampur dengan pewarnaan alam tadi. Jadi, tidak murni alam, tapi ada bahan bakunya emas jadi seperti sepuh emas." 

Harga kain songket benang emas ini bisa makin mahal tergantung motif dan desain dari kain itu. Semakin rapat tingkat kepadatan motif, semakin banyak benang emas yang dibutuhkan dan semakin rumit juga proses pembuatannya, maka makin mahal harga kainnya.

(mus)