Sentimen The Fed, Buat Harga Minyak Dunia Naik 

Kilang Minyak
Sumber :
  • AP Photo/Seth Perlman

VIVA.co.id – Harga minyak dunia awal pekan ini mengalami peningkatan seiring melemahnya dolar Amerika Serikat dan menguatnya pasar ekuitas. Hal tersebut membuat harga minyak mentah berjangka mengalami rebound dari sebelumnya yang khawatir terhadap aktivitas pengeboran minyak AS. 

Dilansir dari CNBC pada Selasa 13 September 2016, data layanan monitoring energi Genspace menunjukkan hasil imbang dari 330.611 barel di Cushing, Oklahoma, di mana titik pengiriman minyak mentah berjangka AS dalam enam hari untuk 12 September mendukung harga minyak.

Selain itu, menguatnya harga minyak AS juga di dorong ekspektasi kenaikan suku bunga AS oleh Federal Reserve bulan ini, sehingga mengirim dolar lebih rendah dan pasar ekuitas lebih tinggi. Hal itu membuat komoditas lebih terjangkau bagi pemegang Euro dan mata uang lain.

Adapun dalam perdagangan senin kemarin, harga minyak mentah berjangka Brent mengalami penguatan sebesar 30 sen menjadi US$48,31 per barel, setelah sebelumnya harga minyak tersebut alami penurunan hingga di bawah US$47 per barel.

Kemudian, untuk harga minyak berjangka AS atau West Texas Intermediate (WTI) juga mengalami kenaikan sebesar 37 sen menjadi sebesar US$46,25 per barel, setelah sebelumnya diperdagangkan pada level terendah yaitu sebesar US$44,72 per barel.

"Kami masih melihat beberapa kondisi perdagangan yang sulit di depan dengan energi yang kompleks diterpa kejutan fundamental, dan hanya bisa diimbangi oleh berita ekonomi makro yang dapat dengan cepat meniadakan ayunan harga," kata konsultan Ritterbusch & Associates Jim Ritterbusch.