Laju Ekonomi di Jawa Barat Saat PON Naik 10 Persen

Enam bank yang bekerjasama dengan PB PON XIX
Sumber :
  • VIVA.co.id/Suparman

VIVA.co.id – Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, Rosmayadi Hadi mengungkapkan, perekonomian Jawa Barat saat Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX dan Pekan Paralympic Nasional (Peparnas) XV 2016, diprediksi meningkat 10 persen.

Menurutnya, terdapat beberapa daerah yang berkontribusi dalam peningkatan tersebut. Hal itu, disebabkan laju perekonomian yang bagus, ditambah adanya delegasi atlet dan perwakilan kontingen se-Indonesia.

"Mungkin sepuluh persen untuk Jawa Barat. Daerah yang perputaran uangnya meningkat saat PON itu Bandung Raya, Bogor, Bekasi dan Depok," ujar Rosmayadi, seusai penandatanganan nota kesepahaman penerbitan uang elektronik bersama PB PON dengan enam Bank di Aula Barat Gedung Sate jalan Diponegoro Kota Bandung Jawa Barat, Rabu 14 September 2016.

Enam bank yang bekerja sama dengan PB PON XIX itu di antaranya, Bank BJB, PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT Bank Negara Indonesia, PT Bank Mega Tbk dan PT Bank Mandiri Tbk. Kartu uang Eletronik edisi PON 2016 ini, secara resmi akan diedarkan per tanggal 17 September 2016.

Rosmayadi menerangkan, enam Bank yang terpilih ini, ditetapkan berdasarkan kelayakan dan ketersediaan, hingga kualitas fasilitas untuk akses transaksi uang elektronik di masing-masing daerah yang terlibat PON.

"Kita gelar ke semuanya, namun hanya enam Bank ini yang sanggup mendukung baik dari Infrastruktur kesiapan mereka. Syarat utamanya itu mereka harus penerbit dan fasilitas harus siap," terangnya.

Dia menambahkan, penerbitan uang elektronik bertepatan dengan PON 2016 ini, sebagai salah satu upaya sosialisasi gerakan nasional non tunai.

"Diupayakan semua pembayaran yang terkait ini menggunakan sarana non tunai, dengan instrumen uang elektronik, ATM (anjungan tunai mandiri), kartu debit dan kredit," ujarnya.

Menurutnya, segala giat laju ekonomi dari tingkat bawah hingga menengah atas saat PON akan tergerak.

"Lebih dari 5.000 orang baik atlet dan pejabat se-Indonesia datang ke Jawa Barat, tentu akan meningkat perekonomian. Hotel, perdagangan dan transportasi pasti akan bergerak," jelasnya. (asp)