Pembentukan Holding BUMN Pangan Dinilai Masih Lemah

Darmin Nasution.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

VIVA.co.id – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan, pemerintah perlu mengkaji lebih dalam desain rencana pembentukan perusahaan induk atau holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Menurut dia, Kementerian BUMN perlu membenahi beberapa sektor yang belum siap. "Kementerian BUMN perlu mengevaluasi sektor mana yang paling siap, sebelum diputuskan pemerintah,” kata Darmin Nasution dalam rapat koordinasi pembahasan holding BUMN, di kantornya, Jakarta, Senin, 26 September 2016. 

Dalam proses pembentukan holding BUMN direncanakan, ada enam sektor yang akan dibentuk pemerintah. Keenam sektor itu adalah energi, pangan, logistik, keuangan, pertambangan dan infrastruktur. Dari enam holding yang diusulkan, holding BUMN energi menjadi yang pertama mendapat persetujuan presiden. 

Sedangkan, dari keenam sektor tersebut, hanya holding BUMN di sektor pangan yang dinilai paling lemah pembentukannya. “Tetapi memang konstelasi holding di sektor pangan yang paling belum siap padahal itu perlu sekali,” ujar Darmin menambahkan.

Seperti diketahui, Perum Bulog adalah BUMN yang bakal dijadikan induk dari holding BUMN pangan. Bulog akan membawahi beberapa BUMN sektor pangan, di antaranya produsen benih varietas PT Sang Hyang Seri (Persero), produsen beras PT Pertani (Persero), perusahaan logistik dan gudang PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesa (Persero).

Hadir dalam rapat tersebut di antaranya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri BUMN Rini Soemarno, Wakil Sekretaris Kabinet Ibnu Purna, Deputi Bidang Hukum dan Perundang-undangan Muhammad Saptamurti, Sekretaris Kemenko Perekonomian Lukita Dinarsyah Tuwo dan perwakilan dari kementerian/lembaga terkait. 

(mus)