New Priok Dinilai Contoh Reklamasi Sukses

TERMINAL KONTAINER NEW PRIOK
Sumber :
  • Antara/Andika Wahyu

VIVA.co.id – Beroperasinya pelabuhan baru New Priok, yang merupakan hasil reklamasi dari Pantai Utara Jakarta, dinilai akan semakin memperkuat daya saing sektor pelabuhan di Indonesia. Saat ini, New Priok Container Terminal 1 (NPCT1) yang dikelola oleh PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II mulai beroperasi komersial sejak 18 Agustus lalu. 

Direktur Namarin Institute Siswanto Rusdi mengatakan, reklamasi New Priok, atau dikenal pulau N, dari rencana 17 pulau reklamasi di Pantai Utara Jakarta, merupakan salah satu contoh reklamasi yang memberikan banyak manfaat bagi masyarakat dan ekonomi nasional. 

"Dengan kapasitas dan standar layanan tinggi, pelabuhan New Priok dapat menjadi alternatif bagi pelabuhan di Singapura dan Malaysia," jelas Siswanto, seperti dikutip dari keterangannya, Kamis 6 Oktober 2016. 

Menurut Siswanto, keberadaan New Priok sangat dibutuhkan Indonesia untuk bisa bersaing di industri terminal peti kemas dunia. Apalagi, sebagai negara dengan perekonomian terbesar di Asean, selama ini potensi perdagangan laut Indonesia, justru banyak dinikmati oleh pelabuhan-pelabuhan di ASEAN lainnya. 

Siswanto bilang, kawasan Pantai Utara Jakarta merupakan wilayah yang tepat untuk dijadikan sebagai wilayah ekonomi baru. Melalui pengembangan kawasan yang integratif, Jakarta Utara menawarkan potensi ekonomi yang sangat besar bagi masyarakat Jakarta dan perekonomian Indonesia. 

"Pembangunan New Priok melalui reklamasi menjadi contoh bahwa kebijakan pemerintah sudah tepat. Dampak ekonomi dari operasionalisasi New Priok sangat besar dan melibatkan berbagai sektor usaha yang menyerap banyak tenaga kerja," imbuh Siswanto. 

Sebelumnya, Corporate Secretary & General Affairs PT Pengelola Pelabuhan Indonesia (PPI) Hambar Wiyadi mengatakan, sebagai bagian dari proyek New Priok, akan dibangun juga NPCT2 dan NPCT3. 

Saat ini PPI, yang juga anak perusahaan Pelindo II, sedang menyelesaikan proses reklamasi sejak dua tahun lalu. Kegiatan reklamasi yang diperkirakan membutuhkan pasir hingga 25 juta meter kubik ini ditargetkan akan selesai dalam tiga tahun. 

"Reklamasi terminal  pasirnya dari pengerukan. Dermaganya di dalami jadi minus 14 meter, hingga sampai minus 16 meter," katanya. 

NPCT1 tercatat seluas 32 hektare memiliki kapasitas sebesar 1,5 juta TEUs per tahun dengan total panjang dermaga 850 meter pada akhir 2016. Terminal baru tersebut diproyeksikan dapat melayani kapal peti kemas dengan kapasitas 13 ribu hingga 15.000 TEUs dengan bobot di atas 150 ribu DWT. 

Sementara itu,  Direktur Utama Pelindo II, Elvyn G Masassya mengatakan, nantinya terminal 2 dan 3 akan bisa menampung kontainer masing-masing 1,5 juta TEUs, sehingga total mencapai 4,5 juta TEUs. Kehadiran New Priok akan menambah kapasitas Pelabuhan Tanjung Priok sebesar enam juta TEUs. 

“Terminal New Priok ini memberikan volume perdagangan yang besar, sehingga kapal-kapal besar dari Eropa bisa langsung ke sini, tidak perlu lagi singgah ke Singapura," kata Elvyn beberapa waktu lalu. (asp)