Samsung Dinilai Tak Serius soal Galaxy Note 7

Galaxy Note 7.
Sumber :
  • REUTERS/Kim Hong-Ji/File Photo

VIVA.co.id – Samsung masih harus berjuang mengembalikan kepercayaan konsumen atas problem baterai pada Galaxy Note 7. 

Meski telah menarik 2,5 juta unit Galaxy Note 7 dan memberikan perangkat Galaxy Note 7 pengganti yang aman, tapi nyatanya langkah itu belum bisa menyembuhkan teror atas Galaxy Note 7. 

Sebab perangkat pengganti Galaxy Note 7 yang aman pun tercatat bermasalah. Dikutip dari The Verge, Senin 10 Oktober 2016, sepanjang pekan lalu terjadi empat kali insiden Galaxy Note 7 aman yang terbakar. 

Salah satu konsumen yang apes dengan Galaxy Note 7 aman itu adalah Michael Klering, warga Kentucky, Amerika Serikat. Klering mengaku, perangkat Galaxy Note 7 tiba-tiba mengeluarkan asap dan kemudian terbakar. 

Selain perangkatnya terbakar, Klering mengaku harus memeriksakan bronkitis akut ke rumah sakit akibat asap yang keluar dari Galaxy Note 7 aman tersebut.

"Ponsel itu telah ditetapkan sebagai pengganti, jadi Anda akan berpikir itu akan aman. Ponsel itu tak sedang dicolokkan, itu tidak diapa-apakan, hanya ditaruh saja," kata Klering kepada WKYT menceritakan detik-detik terbakarnya ponselnya. 

Selain Klering, konsumen lain yang apes yaitu pengguna pada Kamis pekan lalu di  Bandara Louisville, Amerika Serikat, ternyata ponsel Galaxy Note 7 aman juga terbakar. Sehari kemudian, insiden Galaxy Note aman terbakar muncul kembali pada remaja perempuan berusia 13 tahun. Kemudian Shawn Minter yang menukarkan Note 7 versi lama dengan pengganti di Toko Sprint, Richmond, Virginia, Amerika Serikat, pada 23 September kemarin.

Dengan demikian dalam kurun sepekan lalu, telah terjadi empat kali insiden Galaxy Note 7 yang aman.

Dalam insiden diduga Galaxy Note 7 aman terbakar di Bandara  Louisville, Samsung mengeluarkan pernyataan yang dituding kurang responsif. 

"Sampai kami mengambil perangkat itu (dalam insiden), kami tak bisa memastikan insiden itu melibatkan Galaxy Note 7. Kami bekerja dengan pihak berwenang dan maskapai Southwest untuk memulihkan perangkat  serta mengonfirmasi penyebabnya. Setelah kami memeriksa perangkat, kami akan sampaikan informasinya segera," tulis Samsung dalam pernyataan resmi pada TIME. 

Terkait dengan hal itu, The Verge melaporkan, berdasarkan pengakuan Klering dalam laman WKYT, Samsung sudah mengetahui insiden itu tetapi perusahaan Korea Selatan tersebut ternyata tak bisa berbuat banyak. Perusahaan Korea Selatan dianggap mengecewakan karena tidak menanggapi laporan insiden secara serius. 

Klering mengaku menyusul insiden itu, Samsung memang sempat mencoba menghubunginya dan ingin mendapatkan perangkat Galaxy Note 7 yang terbakar, namun Klering menolak menyerahkannya. Sejatinya, Samsung akan memberikan kompensasi atau mengganti biaya pembelian jika Klering mau menyerahkan Galaxy Note 7 yang terbakar. 

Meski tak mau menyerahkannya, Klering awalnya berpandangan Samsung memang ingin membantunya dalam insiden tersebut. Namun belakangan dia mendapatkan pesan tertulis dari perwakilan Samsung yang tak ditujukan kepada dirinya.

Pesan tersebut tampaknya untuk kepentingan interal, tapi isinya perwakilan Samsung mencoba menahan Klering agar tidak mengumbar insiden yang menimpanya. Bahkan dalam pesan tersebut tertulis, perwakilan Samsung ada yang berinisiatif membiarkan Klering kecewa dengan insiden yang dialaminya dan membiarkan polah konsumen tersebut. 

Menyadari adanya pesan teks tersebut, Klering pun berubah pandangan atas niat Samsung dalam insiden tersebut. 

"Pesan itu membuat saya berpikir Anda tahu mereka tidak akan mengambil langkah yang cukup serius (dalam insiden) dan sudah waktunya untuk beralih," kata Klering. 

Menyusul sikap Samsung yang tidak sepenuhnya merespons konsumen, dia mengatakan kini sedang mencari bantuan hukum. Klering mengaku, motivasinya mengungkap insiden yang dialaminya ke publik bukan apa-apa. Dia ingin insiden ini tidak terjadi kepada pengguna lain di masa depan. 

Setelah Klering bersikap defensif, Samsung belakangan mengirimkan penegasan sikap dalam insiden tersebut. Perusahaan Korea Selatan itu membantah tidak serius dalam menanggapi keluhan Klering. 

"Kami ingin meyakinkan pelanggan kami, bahwa kami mengambil setiap laporan serius dan kami terlibat dengan bapak Klering untuk memastikan kami melakukan segala hal yang bisa kami lakukan. Keselamatan pelanggan tetap menjadi prioritas utama kami karena itu kami sedang menyelidiki masalah tersebut," kata Samsung kepada WKYT.