Ini 10 Negara Maju Paling Korup di Dunia
- BusinessInsider
VIVA.co.id – The World Economic Forum (WEF) atau Forum Ekonomi Dunia merilis indeks korupsi tahunan sebagai bagian dari Global Competitiveness Report.
Dilansir dari laman BusinessInsider, Senin 10 Oktober 2016, Temuan ini didasarkan pada Survei Opini Eksekutif WEF, yang mewawancarai hampir 15 ribu pemimpin bisnis dari 141 negara antara Februari dan Juni 2016.
Negara dalam peringkat indeks korupsi didasarkan atas tiga pertanyaan berikut:
1. Di negara Anda, seberapa ilegal dana publik dialihkan untuk perusahaan, pribadi atau kelompok?
2. Di negara Anda, bagaimana Anda menilai standar etika politisi?
3. Di negara Anda, bagaimana perusahaan melakukan pembayaran tambahan berdokumen atau suap?
Jawaban numerik diberikan antara satu dan tujuh, dengan satu menunjukkan paling korupsi dan tujuh menunjukkan sedikitnya.
Berikut ini lima negara maju dengan tingkat korupsi paling tinggi, dengan nilai skor 1 tidak korup dan 7 paling korup:
1. Mexico
Skor korupsi: 2,5
Kejahatan terorganisir, skandal suap, dan media manipulasi telah sangat merusak akuntabilitas negara.
2. Slovakia
Skor Korupsi: 2,7
Korupsi politik di Slovakia masih menjadi masalah besar. The "Gorilla Scandal" yang mengguncang negara itu pada tahun 2011 menunjukkan bahwa politisi, pemimpin bisnis, dan pejabat secara rutin menerima suap.
3. Italia
Skor Korupsi: 3,1
Korupsi politik tetap menjadi masalah utama di Italia, khususnya di selatan negara itu. Partai politik sebagai lembaga paling korup di Italia, diikuti oleh parlemen, dan pejabat publik.
4. Hongaria
Skor Korupsi: 3,1
Korupsi telah tersebar luas di Hongaria sejak jatuhnya komunisme pada tahun 1989.
Menurut penelitian, kata pertama yang datang ke pikiran rata-rata orang muda Hungaria ketika ditanya adalah "korupsi."
5. Yunani
Skor Korupsi: 3,2
Korupsi politik adalah masalah utama di Yunani. 90 persen rumah tangga di Yunani percaya bahwa politisi mereka korup. Penggelapan pajak adalah masalah lain.
6. Slovenia
Skor Korupsi: 3,7
Korupsi politik dan pengalihan dana publik menjadi perhatian utama di Slovenia.
Pada Januari 2013, ribuan warga Slovenia bergabung Komisi Pencegahan Korupsi dan turun ke jalan.
Sebulan setelah itu, Perdana Menteri Slovenia digulingkan dan dia dipenjara pada tahun yang sama setelah pengadilan menghukum karena kasus korupsi.
7. Polandia
Skor Korupsi: 3,7
Korupsi di Polandia telah meluas sejak jatuhnya komunisme pada tahun 1989.
Sementara upaya anti-korupsi mengalami beberapa kendala, ada kekhawatiran di antara orang-orang Polandia yang tidak ada kemauan politik yang tulus untuk melakukan reformasi .
8. Republik Korea Selatan
Skor Korupsi: 3,5
Korupsi secara luas dianggap menjadi masalah besar di Korea Selatan - begitu banyak sehingga negara memperkenalkan undang-undang yang melarang orang membeli makanan senilai lebih dari 30 ribu won Korea (US$27) untuk pejabat publik, pegawai negeri, wartawan, dan guru sekolah.
Mereka yang melanggar hukum bisa menghadapi maksimal tiga tahun penjara.
9. Latvia
Skor korupsi: 3,5
Ada kekhawatiran yang meluas bahwa bisnis dan politik terlalu dekat di Latvia.
Biro pencegahan korupsi di negara itu saat ini sedang menyelidiki Bank milik presiden Latvia atas penyimpangan dalam laporan laba rugi nya.
10. Spanyol
Skor korupsi: 3,4
Korupsi merupakan perhatian utama di Spanyol.
Korupsi kecil - suap kecil untuk pejabat, misalnya - adalah bukan masalah besar, dan Spanyol masuk peringkat relatif tinggi 4,7 pada indeks untuk kasus suap.
Namun, korupsi di tingkat pemerintah jauh lebih besar.