Menjaga Bali Sebagai Harta Karun Indonesia

Acara Press Gathering Setjen DPR RI dan Wartawan Koordinatororiat DPR
Sumber :

VIVA.co.id – Acara Press Gathering Setjen DPR RI dan Wartawan Koordinatoriat DPR berjalan meriah dan lancar. Acara kali ini mengangkat tema ‘Melindungi Bali, Sebagai Destinasi Wisata Berkearifan Lokal’ dibuka oleh Ketua DPR Ade Komarudin. Acara ini dihadiri lebih dari 100 wartawan.
 
Dalam sambutannya, politisi yang akrab dipanggil Akom itu mengatakan Bali adalah harta karun Indonesia yang harus dijaga bersama, kearifan lokal, seni dan budaya harus dilestarikan serta alam yang ada di pulau dewata ini harus dirawat juga.
 
"Bali saya kira harta karun Indonesia di bidang wisata, sekarang juga sudah mulai berkembang (pariwisata) di beberapa daerah lain, tetapi Bali akan terus menjadi destinasi tersendiri bagi wisata Indonesia dan dunia," ujar Akom, saat memberi sambutan sekaligus membuka acara diskusi, di ruang pertemuan Hotel Ramada Bintang, Kuta, Bali, Jumat 7 Oktober 2016.
 
Sebelumnya Sekretaris Jenderal DPR RI Winantuningtyas Titi Swasanany juga menyampaikan, setelah dibuka acara oleh Ketua DPR, dilanjutkan dengan diskusi bersama Wakil Ketua Komisi X DPR Sutan Adil Hendra dan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi sekaligus Asisten II Pemprov Bali Ketut Wija.
 
"Mohon berkenan Bapak Sutan Adil Hendra sekaligus Bapak Ketut menyampaikan bagaimana permasalahan yang ada di Bali sebagai destinasi wisata yang berkearifan lokal, apa upaya untuk melindunginya, dan tentu dari perspektif kebijakan," ujar Win, sapaan akrab Sekjen DPR saat memberi sambutan.
 
Saat diskusi Sutan Adil menyampaikan tradisi serta adat istiadat yang ada di Bali adalah hiburan yang membuat turis menjadi tidak bosan untuk berkunjung ke Bali lebih dari satu kali, selain alamnya yang menjadi daya tarik.

"Destinasi kearifan lokal Bali ini kata kunci dalam mengembangkan pariwisata," ujar politisi F-Gerindra itu.
 
Dia menekankan kepada pemangku kepentingan wisata yang ada di Bali agar mempertahankan tradisi, kebudayaan dan adat istiadat yang ada di tengah-tengah masyarakat Bali.
 
Sementara itu Ketut Wija menanggapi pernyataan tersebut, mejelaskan bahwa tradisi yang ada di Bali sudah disadari memiliki keunikan. Meskipun banyak turis asing masuk pulau dewata sehingga terjadi akulturasi budaya, namun tradisi asli tetap dijaga dengan menerima yang baik dan menghidar dari yang buruk.  (www.dpr.go.id)