Luhut Bakal Kembali Pangkas Izin Investasi Sektor Panas Bumi

Menteri Koordinator Bidang Maritim Luhut Binsar Panjaitan.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Moh. Nadlir.

VIVA.co.id – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, yang merangkap jabatan sebagai Pelaksana Tugas Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Luhut Binsar Pandjaitan, menyatakan akan kembali memangkas izin investasi di sektor panas bumi atau geothermal, dalam rangka menjaga iklim investasi di dalam negeri.

“Kami coba melihat apa yang bisa disederhanakan. Dari sisi aturan-aturannya, supaya lebih mudah untuk melakukan izin eksplorasi geothermal,” jelas Luhut, saat ditemui di kantornya, Jakarta, Kamis 31 Oktober 2016.

Luhut menjelaskan, selama ini izin investasi di sektor panas bumi memang tidak hanya berada di Kementerian ESDM semata, melainkan juga berada di sejumlah kementerian/lembaga terkait. Diantaranya, di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara.

Selain itu, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Keuangan, Kementerian Perdagangan, sampai dengan izin di ruang lingkup pemerintah daerah. Demi menarik minat investor, maka pemerintah pun berkomitmen untuk memangkas proses izin yang membelit para pengusaha itu.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Panas Bumi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, Yunus Saefulhak mengatakan, pihaknya telah memangkas perizinan investasi di sektor panas bumi dari yang sebesar 21 perizinan, menjadi hanya tinggal empat perizinan.

Bahkan, demi meningkatkan geliat investasi di sektor panas dan bumi, Yunus mengakui bahwa pemerintah akan mengobral insentif fiskal, seperti penghapusan bea masuk impor, Pajak Bumi Bangunan (PBB) eksplorasi, sampai dengan pengurangan pajak (tax allowance).

“PPN (pajak pertambahan nilai) akan ditanggung. Bea masuk impor dan PBB eksplorasi juga akan digratiskan,” ungkapnya.

Dengan adanya berbagai aturan yang kembali disederhanakan, maka tentu akan semakin menarik minat para investor menanamkan modalnya di sektor panas dan bumi. Pemerintah, kata Yunus, optimistis pertumbuhan investasi pada tahun ini bisa semakin meningkat dari posisi tahun lalu,

“Mudah-mudahan tahun ini (pertumbuhan investasi) bisa mencapai 150 persen. Capaian investasi tahun lalu itu 120 persen,” katanya.