Menko Luhut Heran Inggris Bisa Kendalikan Harga Nikel

Kegiatan di tambang nikel (ilustrasi).
Sumber :
  • REUTERS/Yusuf Ahmad

VIVA.co.id – Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya, Luhut Pandjaitan, mengungkapkan produksi bijih nikel asal Indonesia termasuk yang terbesar di dunia. Bahkan, pada 2013, ekspor nikel Indonesia mencapai 43 persen dari total ekspor nikel di dunia.

Namun, Luhut mengaku heran dengan kondisi global saat ini, karena harga nikel di pasar internasional justru ditentukan oleh Inggris. Hal ini membuat Indonesia sebagai salah satu penghasil bijih nikel terbesar di dunia harus menuruti patokan harga yang ditentukan di sana.

Dirinya menegaskan, saat ini pemerintah sudah mampu membangun industri nikel sampai menghasilkan produk-produk turunannya. Karena itu Indonesia sebagai salah satu negara penghasil harus bisa mengambil alih penentuan harga nikel tersebut di pasar internasional.

"Anehnya harga nikel ini ditentukan di Inggris, makanya saya enggak mau. Nanti mau saya bawa di sini biar kita bisa tentukan sendiri," kata Luhut di Jakarta, Selasa 18 Oktober 2016.

Di sisi lain, Luhut juga berharap agar ke depannya industri pengolahan sumber daya dan hasil tambang di Indonesia bisa berkembang, agar bisa mengolah bahan mentah menjadi produk jadi. Hal ini demi mengoptimalkan nilai jual bahan mentah tersebut, daripada hanya dijual sebagai raw material saja.

"Indonesia itu jangan lagi hanya mengandalkan raw (mentah) material-nya saja, tapi kita juga harus sampai pada tahap end product," ujarnya.

(ren)