BEI Rayu Perusahaan Daerah Melantai di Bursa Saham

papan Elektronik menampilkan pergerakan Saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Nicky Hogan, berharap perusahaan-perusahaan daerah dapat turut serta bergabung menjadi emiten di pasar modal Indonesia. Sebab, akan ada banyak keuntungan yang didapat oleh perusahaan selain dari sisi pendanaan.

Menurutnya, dengan perusahaan daerah melantai di bursa, mereka dapat mengembangkan usahanya dengan lebih besar lagi sehingga dapat bersaing secara nasional maupun internasional.

"Itu lebih banyak positifnya (initial public offering/IPO). Saya tidak menemukan dampak negatif dari go public," ujarnya di Medan, Sumatera Utara, Selasa, 18 Oktober 2016.

Dia menjabarkan, dengan mencatatkan sahamnya di pasar modal, akan membentuk citra positif yang akan berimbas pada kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan tersebut. Tata kelola perusahaan juga bisa lebih baik, karena diawasi publik.

"Selain merupakan sumber dana baru untuk perusahaan, lewat go public (IPO) bisa tingkatkan kinerja usaha, dan tingkat kepercayaan masyarakat pun akan meningkat," tuturnya.

Nicky mencontohkan, salah satu perusahaan di Medan yang sudah IPO, yaitu  PT Ateliers Mecaniques D'Indonesie Tbk (AMIN) atau Atmindo, yang telah melantai di awal Desember 2015. Perusahaan itu mampu mencetak kinerja keuangan yang positif setelah diawasi publik. 

"Kuartal II-2015, pendapatan bersih mereka Rp60,1 miliar. Setelah IPO, pendapatan di kuartal I-2016 meningkat jadi Rp90,78 miliar. Laba komprehensif dari Rp9,84 miliar di kuartal II-2015 menjadi Rp16,48 miliar," tuturnya.

Lebih lanjut menurutnya, secara tidak disadari IPO  juga merupakan ajang promosi gratis bagi perusahaan. "Semakin dikenal, peluang bisa dan kerja sama juga semakin terbuka," ujarnya.

(ren)