Menteri Susi Klaim Kesejahteraan Nelayan Meningkat

Kapal Ikan Nelayan
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Adeng Bustomi

VIVA.co.id – Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, memaparkan capaian kinerja kementeriannya dalam masa dua tahun pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK).

Susi mengklaim kesejahteraan nelayan Indonesia meningkat pada masa kepemimpinannya. Itu ditunjukkan dengan indikator nilai tukar nelayan (NTN) yang awalnya pada tahun 2014 sebesar 102, menjadi 110 pada tahun 2016. 

"Seandainya tidak ada kontraksi harga bapok (bahan pokok) dengan dicabutnya subsidi, daya beli nelayan bisa di angka 110 lebih," kata Susi dalam press briefing dua tahun kerja nyata Jokowi-JK, di Kementerian Sekretariat Negara, Jumat 21 Oktober 2016..

Menurut Susi sebelum masa pemerintahan Jokowi-JK, kesejahteraan nelayan cenderung menurun. "Dari realita yang ada selama sepuluh tahun sebelum Jokowi ada penurunan jumlah rumah tangga (RT) nelayan, turun jauh jumlahnya. Dari 1,6 juta awalnya menjadi hanya 868.414 pada 2013," katanya. 

Susi menjelaskan, hilangnya sekitar 50 persen rumah tangga nelayan tersebut dikarenakan persoalan bahan mentah. Selain itu, ada sebanyak 115 eksportir perikanan yang gulung tikar pada rentang waktu itu. 

"Selain nelayan berkurang, perusahaan banyak tutup tidak bisa ekspor. Kurang lebih bisnis perikanan kehilangan US$6-7 miliar selama sepuluh tahun," kata Susi. Menurut Susi, hal itu yang menjadi pekerjaan rumahnya selama memimpin Kementerian Kelautan dan Perikanan.