Kepastian Siapa Presiden AS Dorong Naiknya Harga Minyak

Pengeboran minyak bumi
Sumber :
  • http://www.oilman.com.au/

VIVA.co.id – Harga minyak mentah dunia pada Rabu lalu ditutup naik setelah terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat. Kenaikan tersebut didorong oleh menguatnya pasar keuangan AS setelah sebelumnya mengalami ketidakpastian.

Dilansir dari laman Reuters, pada Kamis 10 November 2016, mencatat harga minyak mentah AS ditutup naik 29 sen menjadi di US$45,27 per barel, setelah sebelumnya di perdagangkan pada posisi terendah yaitu US$43,07 per barel dalam dua bulan.

Sementara untuk harga minyak jenis Brent tercatat naik 31 sen atau 0,67 persen menjadi US$46,35 per barel. Harga perdagangan minyak ini meningkat cukup tinggi setelah sejak 11 Agustus 2016 hanya minyak Brent di perdagangkan US$44,4 per barel.

Kenaikan harga minyak tersebut cukup cepat mengingat harga sempat jatuh setelah data pemerintah AS secara mingguan menunjukkan adanya kelebihan persediaan minyak mentah.

Data Administrasi Informasi Energi AS menyatakan stok minyak mentah AS naik 2,5 juta barel pada pekan lalu. Angka tersebut tercatat meningkat lebih dari satu juta barel dari perkiraan sejumlah analis.

Sejumlah analis memperkirakan setelah terpilihnya Trump menjadi presiden AS kondisi ekonomi dunia diperkirakan semakin tidak pasti dan melemah, hal itu tentunya akan berimbas pada permintaan minyak secara global.

"Hasil dari pemilu AS menambah tantangan bagi eksportir minyak karena cenderung mengarah pada pertumbuhan ekonomi global yang lebih lemah dan rapuh, ini berikan tekanan pada permintaan minyak," kaya Analis IHS Markit, Daniel Yergin.