Proyek 35 Ribu MW Mundur, Listrik Dipastikan Tak Byar Pet

Petugas PT PLN (Persero) melakukan pemeriksaan rutin di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Taman Jeranjang. Lombok, NTB.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf

VIVA.co.id – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan memastikan, proyek pembangkit listrik 35 ribu megawatt sulit terealisasi sesuai target pada 2019. Atas kondisi tersebut, pemerintah akan mengupayakan berbagai hal, agar tidak ada lagi pemadaman listrik secara bergilir di Indonesia.

"Untuk sampai 35 ribu MW itu jadi semua, mungkin sulit. Tetapi, sampai 2019, diupayakan tidak ada black out, tidak ada pemadaman listrik bergiliran lagi," kata Jonan dalam sambutannya di acara DBS Asian Insight Conference (AIC) 2016 di Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Kamis 17 November 2016.

Menurut Jonan, estimasi pembangunan proyek pembangkit listrik hingga 2019, akan tercapai pembangunannya sebesar 19 ribu MW. Angka ini, kata dia masih cukup besar, jika dibandingkan dengan pembangunan proyek listrik yang pernah dilakukan di 10 tahun pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.

"Sekitar 19 ribu MW itu sudah besar sekali. 19 ribu MW, jika dalam lima tahun itu dalam setahun rata-rata kan 4.000 MW, jadi cukup besar. Kalau rata-rata 25 tahun, sebelumnya tidak sebesar itu. Kalau rata-rata tahun sebelumnya itu, bahkan tidak sampai 1.000 MW," kata mantan menteri perhubungan itu.

Jonan memastikan, sebelum 2024, target proyek listrik 35 Ribu MW yang merupakan program strategis pemerintahan Presiden Joko Widodo ini dapat tercapai. Selain itu, rasio elektrifikasi yang saat ini sebesar 88 persen pada 2019, akan tercapai 95 persen. 

"Pokoknya, sebelum 2024, proyek 35 ribu MW akan selesai. Mungkin tahun 2021, atau 2022," tutur Jonan. (asp)