Menkeu: Bisa Saja Cucu Daendels Datang Minta Istana Negara

Presiden Jokowi dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rosa Panggabean

VIVA.co.id – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menceritakan sulitnya memperjuangkan aset negara. Bahkan, pemerintah harus berhadapan dengan para preman, untuk mendapatkan kembali aset-aset tersebut.

“Mengumpulkan aset negara itu sangat sulit,” jelas Ani, sapaan akrab Sri Mulyani Indrawati dalam sebuah seminar di Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu 30 November 2016.

Contohnya, dari pembangunan gedung Kemenkeu, yang berada di kawasan Jakarta Pusat. Pemerintah pada waktu itu harus berhadapan dengan para preman, yang mengklaim kawasan sekitar gedung Kemenkeu merupakan milik mereka.

Pada waktu itu, pemerintah sampai meminta bantuan dari Panglima Komando Daerah Militer Siliwangi untuk membersihkan lingkungan kawasan Jakarta Pusat, dari sepak terjang preman-preman tersebut. Ini hanya sebagian kecil upaya mengelola aset negara.

“Hari ini, banyak masyarakat yang tidak tahu. Gedung yang didiami oleh Presiden (Joko Widodo), dulu tidak ada sertifikatnya. Bisa saja, cucunya Daendels (Herman William Daendels, gubernur jenderal yang memerintah di Nusantara pada tahun 1808-1811) datang, lalu mengklaim,” ujar Ani diikuti gelak tawa hadirin.

Jika sekarang hal tersebut menjadi candaan, Ani mengaku pada waktu itu sama sekali tidak bisa membayangkan menata sebuah aset negara, yang belum berbentuk apa-apa. Ini pun akhirnya dijadikan pelajaran ke depan.

“Aset itu harus ditertibkan, dibukukan secara legal secara penatausahaan, dan penggunaannya. Semuanya lebih tertata. Menurut saya, ini sejarah luar biasa di republik ini,” katanya. (asp)