Jadi Ketua REI, Eman Janji Percepat Aturan Hunian Berimbang
- Istimewa
VIVA.co.id – Setelah terpilih sebagai ketua umum Real Estat Indonesia periode 2016-2019 Soelaeman Soemawinata mengatakan akan terus mengawal sejumlah keberhasilan dan pencapaian yang dilakukan pendahulunya Eddy Hussy. Seperti implementasi di daerah terkait pajak penghasilan (PPh) final properti sebesar 2,5 persen dan penyederhanaan izin.
Selain itu, Eman panggilan akrab Soelaeman berjanji dalam kepemimpinannya di REI bersama Totok Lusida akan mengidentifikasi program-program yang diajukan oleh REI. Namun, belum selesai pelaksanaannya seperti aturan mengenai hunian berimbang.
“Yang jelas dalam 10 hari setelah kepengurusan terbentuk, saya akan langsung berkoordinasi dengan seluruh DPD REI. Komunikasi intens dengan daerah-daerah cukup penting untuk memastikan kepentingan seluruh pengembang di daerah terlayani dengan optimal,” tutur Eman, dalam keterangan resminya, Kamis 1 Desember 2016.
Eman terpilih menjadi ketua umum REI periode 2016-2019 pada Musyawarah Nasional (Munas) REI ke-15 di Hotel Fairmont Senayan, Rabu 30 November 2016 tadi malam, melalui perhitungan suara yang cukup ketat dan sengit. Dia menggantikan Eddy Hussy yang sudah habis masa baktinya.
Pemilihan yang dihadiri ribuan anggota REI dari seluruh Indonesia itu berlangsung sangat demokratis. Akhir perhelatan akbar tiga tahunan di organisasi tersebut sekaligus menunjukkan kematangan tradisi berorganisasi di tubuh REI.
Eman berhasil mengungguli calon lainnya yakni Hari Raharta dengan selisih tujuh suara. Dari total 189 suara daerah yang diperebutkan, Eman meraih 98 suara, sedangkan Hari Raharta 91 suara. Eman saat ini masih menjabat ketua DPD REI Banten. Sementara itu, Hari Raharta adalah sekretaris jenderal DPP REI periode 2013-2016.
“Kemenangan ini adalah kemenangan seluruh anggota REI di seluruh Indonesia yang menginginkan adanya perubahan menuju REI ke depan yang lebih berwibawa, lebih maju, dan tentunya bermanfaat bagi anggota,” ungkap Eman.
Sesuai dengan misi utamanya untuk tetap menjaga keutuhan, silaturahmi dan persaudaraan di REI, Eman menyatakan secepat mungkin akan menata kembali harmonisasi di internal REI usai pemilihan. Konsolidasi organisasi itu akan dilakukan dengan memaksimalkan seluruh potensi di REI, baik yang mendukung dirinya maupun tidak.
Bahkan Eman mengajak dan menawarkan posisi wakil ketua umum REI periode 2016-2019 kepada Hari Raharta untuk bersama-sama memajukan REI.
“Pak Hari Raharta adalah kader terbaik REI yang cukup lama berkiprah di organisasi ini, dan tentunya berpengalaman. Saya mengajak beliau, berikut pendukungnya untuk merapatkan kembali barisan usai Munas REI,” ungkap alumni jurusan Teknik Planologi ITB tersebut.
Eman lahir di Bogor pada 13 Oktober 1962, namun dibesarkan di Sukabumi. Dia bukanlah wajah baru di tubuh REI. Aktif sejak 1998 di Dewan Pengurus Pusat REI, dan sempat menduduki berbagai posisi di organisasi tersebut dari mulai ketua Kompartemen, hingga dua periode dipercaya sebagai ketua DPD REI Banten.