Harga Listrik Energi Terbarukan Uni Emirat Cuma Rp400/kWh

Sumber energi terbarukan.
Sumber :
  • ANTARA

VIVA.co.id – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Ignasius Jonan menyampaikan, salah satu pengalamannya ketika bertemu dengan menteri energi dari Uni Emirat Arab, Suhail Mohamed Al Mazrouei. Keduanya bertemu di sela-sela acara sidang ke-171 negara-negara pengekspor minyak  OPEC di Wina, Austria.

Ia mengatakan, negara tersebut memberikan harga yang cukup kompetitif untuk pembangkit listrik dari energi baru dan terbarukan (EBT), dibandingkan dengan Indonesia. Padahal, negara tersebut sudah kaya akan energi fosil seperti minyak dan gas.

"Harga energi terbarukan negara tersebut justru lebih kompetitif, dibandingkan dengan harga energi terbarukan di Indonesia sendiri," kata Jonan, bercerita dalam diskusi akhir tahun ketenagalistrikan: Kinerja 2016 dan Outlook 2017, di Merchantille Athletic Club, WTC, Sudirman, Jakarta, Kamis 8 Desember 2016.

Dia mengungkapkan, harga listrik di Uni Emirat Arab, lebih murah dari Indonesia. Di sana, harga EBT hanya berkisar 2,99 sen dolar Amerika Serikat, atau sekitar Rp400,66 (kurs Rp13.400) per kilowatt per jam untuk pembangkit listrik tenaga surya dengan kapasitas 150 megawatt. Lalu yang kedua, dengan kapasitas 200 MW yang lumayan gede, harganya itu cuma 2,42 sen dolar AS, atau Rp324 per kWh.

Jonan menyayangkan, banyak pengusaha Indonesia yang memasang tarif listrik dari pembangkit EBT yang mencapai 15 sen dolar AS, atau Rp2.010 per kWh hingga 18 sen, atau Rp2.412 per kWh. Menurutnya, meskipun pembangkit kecil butuh biaya lebih besar, tetapi seharusnya harganya tidak sebesar itu.

Untuk mengkaji itu, ke depannya, Jonan akan mengirim tim dari Kementerian ESDM untuk meneliti bagaimana pengembangan EBT di negara kaya minyak itu.

"Jadi, sekarang mau kirim tim, lihat di sana, kenapa harganya sekompetitif itu," ucapnya. (asp)