Pekan Terakhir 2016, Rupiah Diproyeksi Bergerak Datar

Uang Rupiah Baru.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Moh Nadlir

VIVA.co.id – Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, setelah libur panjang Natal, diharapkan dapat lebih terbatas pekan ini. Pergerakan rupiah dinilai masih dalam tren mendatar akhir tahun ini.

Analis PT Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada berpendapat, laju dolar AS kembali menguat, seiring dengan melemahnya harga minyak mentah dunia. Hal ini perlu diwaspadai, karena akan mempersulit ruang gerak rupiah untuk kembali menguat.

"Diperkirakan, rupiah akan bergerak dengan kisaran pada kisaran batas bawah, atau support Rp13.512 dan batas atas (resistance) Rp13.409," ujarnya di Jakarta, Selasa 27 Desember 2016.

Reza menjelaskan, pekan lalu laju rupiah kembali melemah tipis, seiring kembali menguatnya laju dolar AS, merespons rilis data-data ekonomi AS yang menunjukkan perbaikan. 

Seperti diketahui, rilis data pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) AS, periode kuartal III tahun ini membaik menjadi 3,5 persen dari ekspektasi sebelumnya 3,2 persen. Namun, hal itu terimbangi dengan meningkatnya klaim pengangguran sebesar 275 ribu, turunnya durable goods orders bulanan sebesar 4,6 persen, serta melemahnya indeks Chicago Fed national activity di level 0,27. 

"Meski demikian, dari katalis negatif tersebut pelaku pasar valas lebih concern terhadap data PDB AS tersebut yang membaik," tuturnya.

Di sisi lain, lanjutnya, adanya sentimen dari penilaian Fitch Ratings (Fitch) yang meningkatkan outlook rating utang Indonesia pada utang luar negeri jangka panjang dan local currency issuer dari default rating menjadi positif.

"Sertam rencana BI (Bank Indonesia) dan pemerintah untuk mengupayakan inflasi tahunan tidak melebihi 4,0 persen tampaknya tidak cukup kuat mempertahankan rupiah di zona hijaunya," ujarnya.

Sebagai informasi, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah terus melemah pada pekan lalu. Dolar AS dibanderol Rp13.470 pada Jumat lalu, melemah dari hari sebelumnya yang berada di level Rp13.435 per dolar AS. (asp)