Pembangkit Listrik Terapung Cocok untuk Indonesia

Presiden Joko Widodo di kapal apung pembangkit listrik
Sumber :
  • Istimewa

VIVA.co.id – Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno, mengunjungi kapal apung pembangkit listrik atau yang biasa disebut Marine Vessel Power Plant Bolok berkapasitas 60 megawatt (MW) yang terletak di kawasan perairan Bolok,Kupang Barat, Nusa Tenggara Timur, Rabu malam 28 Desember 2016. 

Dalam kunjungannya, Jokowi menekankan pemenuhan kebutuhan warga terhadap listrik adalah yang utama. Untuk itu, hadirnya kapal MVPP Bolok 60 MW dianggap sebagai salah satu solusi untuk menambah kapasitas pasokan listrik di Kupang.

Direktur Utama PLN, Sofyan Basir mengatakan, pembangkit listrik terapung dianggap tepat mengingat Indonesia negara kepulauan dengan 17 ribu pulau. Pembangkit listrik di atas kapal yang dapat berpindah tempat dari satu pulau ke pulau lain paling cocok dengan Indonesia.

"Keberadaan MVPP Bolok 60 MW penting sebagai jembatan atau solusi untuk memenuhi kebutuhan sistem Timor. Secara paralel, PLN juga tengah membangun sejumlah pembangkit seperti PLTU Timor 2 x 50 MW dan PLTMG 2 x 20 MW yang ditargetkan akan masuk sistem pada akhir 2018," ujar Sofyan Basir dalam keterangan tertulisnya, Kamis 29 Desember 2016. 

Terhitung sepekan sejak tiba di Kupang pada Jumat, 16 Desember 2016, MVPP Bolok 60 MW kini telah berhasil masuk sistem kelistrikan Kupang. Untuk tahap awal, tambahan daya yang dihasilkan yakni sebesar 20 MW. Jumlah ini akan terus meningkat dan ditargetkan akan beroperasi maksimal pada akhir bulan depan.

MVPP Bolok adalah pembangkit listrik terapung kedua yang disewa PLN dan dikontrak selama lima tahun. Dengan kekuatan 60 MW, artinya dapat memenuhi sekitar 230 ribu pelanggan baru. Upaya ini penting mengingat pertumbuhan listrik di wilayah Timor saat ini sebesar 12 persen. 

Selain itu, dengan adanya MVPP Bolok 60 MW, PLN disebut berhasil menghemat Rp70 miliar per tahun. Adapun saat ini daya mampu untuk sistem kelistrikan wilayah Timor yakni sebesar 75 MW dengan beban puncak mencapai 70 MW.