Komentar Darmin Melihat Plus Minus Pasar Modal di 2016

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution.
Sumber :
  • Chandra G Asmara / VIVA.co.id

VIVA.co.id – Indeks harga saham gabungan pada penutupan perdagangan tahun ini, 30 Desember 2016, ditutup melemah di posisi 5.296. Namun, jika dibandingkan dengan tahun lalu, IHSG naik 15,32 persen dari penutupan perdagangan 2015, yang di posisi 4.594.

Menteri Koodinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyampaikan, terdapat beberapa catatan yang cukup membanggakan seperti pasar surat utang, atau obligasi yang mengalami peningkatan.

"Di pasar obligasi untuk pertama kali, surat utang korporasi menembus Rp113 triliun. Sementara, pasar utang pemerintah mencapai angka Rp470 triliun," kata dia di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat 30 Desember 2016.

Menurut Darmin, hal itu menunjukkan pasar modal Tanah Air mendukung pembiayaan korporasi perusahaan, tetapi juga bagi pembangunan negara.

Di samping itu, Ia juga mengungkapkan bahwa terdapat catatan yang perlu diperhatikan seperti target pencatatan saham emiten baru, atau Initial Public Offering (IPO) di mana selama tujuh tahun terakhir berada di angka terendah.

"Kita juga harus berani baca berita tak bagus seperti jumlah IPO, catatan saya ada 15 dan itu terendah juga selama tujuh tahun terakhir," tuturnya.

Kemudian, lanjut dia, di luar aspek kuantitas, jika dilihat dari segi kualitas, efektivitas score Good Corporate Governance (GCG) masih jauh tertinggal dari negara lain. "Itu segi yang sangat menentukan integritas pasar modal kita," tuturnya. (asp)