Darmin Tegaskan Standar Riset JPMorgan Tak Jelas

Gedung JP Morgan
Sumber :
  • legalschnauzer

VIVA.co.id – Menteri Koordintor bidang Perekonomian Darmin Nasution mempertanyakan standar riset JPMorgan Chase Bank yang memicu gangguan stabilitas sistem keuangan nasional Indonesia. 

"Yang memberikan analisis, memberikan analisis terlalu jauh-jauh," ungkap Darmin di Kementerian Koordinator bidang Perekonomian Jakarta pada Selasa 3 Januari 2016.

Menurutnya, langkah Pemerintah Indonesia melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sudah benar dengan memutus hubungan kemitraan dengan JPMorgan, melalui surat yang ditujukan kepada Direktur Utama JPMorgan Chase tertanggal 9 Desember 2016, yang ditandatangani Direktur Jenderal Perbendaharaan Negara Kementerian Keuangan Marwanto Harjowirjono.

Sebagai informasi, JPMorgan dalam paparan riset itu dengan menjelaskan efek terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat .Ini membuat pasar keuangan dunia bergejolak, terutama negara-negara berkembang.

Imbal hasil (yield) obligasi bertenor 10 tahun bergerak cepat dari 1,85 persen menjadi 2,15 persen. Sehingga, meningkatkan risiko atas negara berkembang seperti Brasil, Indonesia, Turki, dan lainnya. Indonesia disebutnya berada dalam posisi cukup buruk, yakni dari overweight menjadi underweight, atau turun dua peringkat. 

“Enggak tahu standarnya apa,” tegasnya.

Atas peringkat Indonesia yang dinilainya turun drastis, maka JPMorgan menyarankan, agar para investor untuk berpikir ulang membeli surat utang dari Indonesia dan beralih ke negara lain yang lebih baik. (asp)