Cara Pemerintah Sejahterakan Warga Morowali

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Shintaloka Pradita Sicca

VIVA.co.id – Pemerintah terus berupaya lakukan pengembangan industri di daerah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan ekonomi. Salah satu cara yang dilakukan adalah mengembangkan Sumber Daya Manusia masyarakat di sekitar kawasan industri Morowali di Sulawesi Tengah.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto menjelaskan, pihaknya akan mendorong berbagai industri agar bisa tumbuh di Morowali, termasuk industri pendukung seperti yang selama ini dilakukan masyarakat sekitar dengan membuka tempat indekos, untuk para pekerja yang umumnya merupakan pendatang.

"Banyak pekerja di sana kan pendatang, jadi sebelum ada proyek, mungkin jumlah proyek agak terbatas. Nah sekarang dengan proyek yang ada, diharapkan supporting industri juga tumbuh. Yakni industri yang bisa libatkan masyarakat," kata Airlangga di kantor Kemenko Maritim, Jakarta, Selasa 14 Februari 2017.

Airlangga mengatakan, salah satu industri yang akan didorong pengembangannya adalah bisnis peternakan. Selain itu, pihaknya juga akan mendirikan politeknik dengan mengadakan pelatihan tenaga kerja lokal, agar masyarakat sekitar juga bisa mengisi jabatan di kawasan industri tersebut.

"Kita lihat juga suplai industri penunjang di sana, hilirisasi lanjutan dari smelting stainless steel itu turun nanti ke hot roll mill, sekarang masih slap. Kemudian nanti cold roll, baru industri bawahnya seperti maspion, untuk stainless steel panci dan lain, garpu, sendok. Jadi masih ada dua intermediate industry lain yang harus dibangun," ujarnya.

Kemudian, Airlangga juga mengaku bahwa kawasan industri lain di Konawe yang lokasinya tak jauh dari kawasan industri Morowali, sudah direncanakan pengembangannya oleh pemerintah agar bisa berkembang dalam hal produksi stainless steel.

"Jadi kalau dengan dua (sektor industri) ini jalan, itu total kapasitas stainless steel Indonesia mencapai 4 juta ton. Itu setara dengan total produksi di eropa, dan Indonesia nomor dua di dunia," ujarnya.