Sri Mulyani Cium Ada Pemborosan Anggaran Rp8,7 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam laporan kuartalan Bank Dunia 2017.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Chandra G. Asmara

VIVA.co.id – Pemerintah melalui Kementerian Keuangan kembali melakukan kajian belanja atau spending review dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2017. Hasilnya, kajian tersebut menunjukkan masih adanya pemborosan anggaran negara senilai Rp8,7 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mendorong seluruh kementerian/lembaga untuk merancang perencanaan anggarannya agar jauh lebih efektif, dan langsung menyasar kepada program-program prioritas. Sehingga tidak hanya menghaburkan anggaran yang sudah dialokasikan.

Spending review ini untuk melihat ada koreksi dan efisiensi. Masih dua bulan di 2017, sudah Rp8,7 triliun,” kata Sri Mulyani, saat ditemui di kantornya, Jakarta, Selasa, 28 Februari 2017.

Ia menjelaskan, APBN akan dijadikan pemerintah sebagai instrumen fiskal yang mampu mendukung momentum pertumbuhan ekonomi yang jauh lebih berkualitas, dengan tujuan mengurangi kemiskinan, kesenjangan, sehingga mampu menciptakan masyarakat yang adil dan makmur.

Untuk mencapai hal tersebut, dibutuhkan pemerataan ekonomi ke berbagai wilayah. Sehingga, menurut Sri Mulyani, nantinya kemakmuran sesungguhnya tidak hanya dirasakan masyarakat di Jawa, melainkan tersebar ke wilayah-wilayah yang memang selama ini membutuhkan. “Untuk negara, peranan kementerian/lembaga menjadi penting,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perbendaharaan Negara Kemenkeu, Marwanto Harjowiryono, mengatakan spending review bertujuan untuk meningkatkan kinerja pelaksanaan anggaran dan efektivitas gelontoran belanja setiap penyelenggara negara.

Adapun beberapa indikator yang dijadikan acuan untuk mengukur efektivitas tersebut, di antaranya adalah penjabaran dari aspek kesesuaian, aspek kepatuhan terhadap regulasi, sampai dengan aspek efisiensi kegiatan pelaksanaan. (ase)