Cadangan AS Naik, Harga Minyak Makin Loyo

Ilustrasi pengeboran minyak.
Sumber :
  • reuters

VIVA.co.id – Harga minyak mentah dunia pagi ini kembali dibuka turun, atau dalam tiga sesi berturut-turut. Turunnya harga disebabkan oleh terus meningkatnya stok minyak Amerika Serikat, sehingga membebani pasar dan membuat banjir produksi.

Dilansir dari laman Reuters,  Kamis 2 Maret 2017, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) turun sebesar 12, sen atau 0,2 persen menjadi sebesar US$53,71 per barel. Sedangkan jenis Brent pada penutupan kemarin, dijual US$56,35 per barel, atau turun 0,04 persen.

Turunnya harga minyak disebabkan oleh naiknya stok minyak AS, yaitu sebesar 1,5 juta barel pada pekan lalu, atau jauh dari perkiraan analis, sehingga menyentuh 520 juta barel, setelah delapan minggu melakukan produksi. 

Namun, harga minyak yang tersebut masih dalam rentang harga yang cukup ketat, setelah negara-negara pengekspor minyak (OPEC) telah mematuhi sejumlah kesepakatan untuk mengurangi produksi untuk mengimbangi kenaikan cadangan minyak AS.

Sebelumnya, OPEC setuju untuk kurangi produksi sekitar 1,2 juta barel per hari (bph) sejak Januari 2017, dan merupakan pemangkasan pertama dalam delapan tahun terakhir. Selain itu, Rusia dan 10 produsen non-OPEC, juga sepakat memotong setengah produksinya.

Berdasarkan survei Reuters, OPEC pada Februari 2017, mematuhi kesepakatan sebesar 94 persen, dan pemotongan produksi yang dilakukan Arab Saudi dan Angola telah mengimbangi lemahnya kepatuhan anggota lain untuk membatasi output-nya.

Sementara itu, produksi minyak Rusia pada Februari, tercatat lebih rendah, di mana hanya sekitar 11,10 juta bph dibandingkan pada Oktober 2016 yang mencapai 11,2 juta bph. Dan, Rusia ke depan berjanji memangkas produksi minyak 300 ribu bph pada semester pertama 2017. (asp)