Jonan Minta Pengusaha EBT Turunkan Tarif Listrik

Menteri ESDM Ignasius Jonan
Sumber :
  • VIVA.co.id/Chandra G. Asmara

VIVA.co.id – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan meminta pada para pengusaha dari Energi Baru dan Terbarukan, atau EBT di sektor ketenagalistrikan tidak perlu menunggu insentif untuk menurunkan harga listrik yang dihasilkan. 

Menurut dia, semua bisnis, baik di sektor EBT, atau pun Perhotelan, memiliki risiko yang sama-sama tinggi. Sekarang, tingal bagaimana pelaku usahanya menyiasati hal tersebut.

"Saran saya begini, coba diusahakan itu tidak perlu terlalu menunggu insentif dan sebagainya. Kalau misalnya mengharapkan insentif, lah bikin juga hotel enggak tau kan pelanggannya siapa, (jadi resikonya sama)," kata Jonan, usai membuka dialog energi 2017, di JS Luwansa, Kuningan, Jakarta, Kamis 2 Maret 2017. 

Jonan pun menjanjikan, insentif untuk EBT di sektor ketenagalistrikan terus diupayakan oleh pemerintah. Bahkan, pemerintah telah membuka kesempatan bagi pihak swasta untuk dapat masuk mengembangkan pembangkit listrik hingga menyalurkannya kepada masyarakat.

"Kalau soal (insentif) tanah dan segalanya kan kebijakannya di kementerian lain. Tapi begini loh, saya tuh menyarankan, pemerintah sudah membuka kesempatan seluas-luasnya untuk semua komponen masyarakat, badan usaha swasta, itu untuk ikut membangun atau membuat atau menjual listrik untuk masyarakat," ujar dia. 

Terkait lebih murahnya listrik dari EBT di Uni Emirat Arab, Jonan mengatakan, hal itu karena tanah yang disediakan oleh pemerintah melimpah. Dia pun berjanji akan mengupayakan hal tersebut jika ada pengusaha EBT yang sanggup merealisasikan harga Biaya Pokok Produksi (BPP) listriknya 1,99 sen dolar per kWh.

"Kalau ada yang berani janji dengan saya bisa 1,99 sen per kwh (harga BPP), ya kita ngomong. Saya carikan tanahnya yang gratis, kan gitu," ujar dia. (asp)