Integrasi Transaksi Tol Jakarta-Tangerang Urai Kemacetan

Gerbang tol
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

VIVA.co.id – PT Jasa Marga (Persero) Tbk pada Minggu 9 April 2017 telah memberlakukan aturan pembebasan tarif di Gerbang Tol Karang Tengah, Tangerang, Banten. Pemberlakuan pembebasan tarif tol ini adalah upaya pengelola tol untuk mengintegrasi sistem jalan tol ruas Jakarta-Tangerang dan Tangerang-Merak. 

Pengamat Transportasi dari Unika Soegijapranata Semarang, Djoko Setijowarno, mengatakan kebijakan integrasi transaksi Tol Jakarta-Tangerang dengan Tangerang-Merak seharusnya justru bisa mengurangi antrean kendaraan di Gerbang Tol Karang Tengah.

Menurut dia, sebelum dilakukan integrasi transaksi tol ini, khususnya Gerbang Tol Karang Tengah diwarnai kemacetan yang cukup panjang hingga berkilo-kilo meter dari arah Jakarta maupun dari Tangerang, terlebih pada saat jam sibuk. Namun, dengan adanya integrasi sistem transaksi tol ini antrean tersebut kini telah hilang.

"Sekarang dengan adanya integrasi sistem transaksi Tol Karang Tengah lancar, dan kalaupun dalam integrasi ini masih terjadi antrean di gerbang transaksi sebenarnya hanya perlu penambahan kapasitas gerbang transaksi," jelas Djoko dalam keterangannya, Rabu 12 April 2017.

Djoko yang juga Wakil Ketua Forum Masyarakat Transportasi Indonesia mengungkapkan, langkah penambahan gerbang tol tersebut juga bisa dilakukan melalui kerja sama dengan pemerintah daerah maupun pengembang yang lahannya harus dipakai, sebab tujuan utamanya adalah agar lalu lintas tetap lancar.

Sementara itu, Ketua Institut Transportasi Indonesia Darmaningtyas menilai perubahan sistem transaksi di ruas Tol Jakarta-Tangerang-Merak akan efektif menjadi solusi kemacetan jika dibarengi sistem dan sifat transaksi. Seperti, menggunakan transaksi non tunai dengan kartu elektronik atau on board unit (OBU) 
    
Menurut dia, dari beberapa kali riset ditemukan fakta jika pengguna jalan tol membayar secara tunai di gerbang tol dengan uang yang tidak pas sesuai tarif atau perlu kembalian, sehingga dibutuhkan waktu transaksi selama tujug detik. Sedangkan jika menggunakan kartu elektronik hanya membutuhkan waktu 2-3 detik saja.
    
"Coba kita hitung dengan selisih waktu transaksi yang mencapai 4-5 detik itu dikalikan sekian ratus ribu kendaraan yang lewat saat bersamaan. Pasti akan terjadi kemacetan," kata dia.
    
Sebelumnya, dalam rangka mengurangi antrean kepadatan di pintu keluar Gerbang Tol Ruas Jakarta-Tangerang, PT Jasa Marga akan membangun 25 gerbang tol baru di luar perencanaan awal. Saat ini, total gardu sudah mencapai 26 gardu dari 51 gardu tol yang direncanakan.

Direktur Operasional II PT Jasa Marga Tol Jakarta-Tangerang, Subakti Syukur mengatakan, untuk membangun gardu tol tambahan tersebut pihaknya menggelontorkan dana sekitar Rp130 miliar. Dan diharapkan seluruh gerbang tol tersebut akan beroperasi maksimal pada 23 April 2017.