Sebagian Ekuitas Asia Pasifik Terseret Sentimen Wall Street

Pengendara sepeda di depan papan Bursa Saham Tokyo.
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id – Indeks harga saham di sejumlah bursa utama Asia dibuka bervariasi pada perdagangan hari ini. Sebagian indeks di kawasan meresons negatif pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump bahwa dolar AS terlalu kuat saat ini.

Dilansir dari CNBC, Kamis 13 April 2017, dalam wawancara dengan Wall Street Journal Trump juga mengatakan, penyebab dolar terus menguat karena orang memiliki keyakinan atas kepemimpinannya saat ini. 

"Dengan ketegangan politik yang masih tinggi, permintaan Trump yang menginginkan dolar lebih rendah, dicatat sebagai berita buruk oleh pelaku pasar," Analis pasar keuangan dari Thnk Markets, Matt Simpson.

Indeks Nikkei 225 turun 1 persen di belakang penguatan yen, ASX 200 lebih rendah sebesar 0,76 persen. Sedangkan di Korea Selatan, indeks Kospi sedikit lebih tinggi, perdagangan naik 0,07 persen.

Di pasar komoditas, harga minyak mentah menurun karena meningkatnya pasokan minyak mentah AS. Minyak mentah berjangka Brent turun 0,39 persen ke level US$55,64 per barel. Sedangkan minyak mentah AS turun 0,41 persen ke level US$52,89 per barel. (ren)