Kadin Berharap AS Lirik Investasi Selain Pertambangan

Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Perkasa Roeslani.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Kamar Dagang dan Industri Indonesia mengharapkan investasi Pemerintah Amerika Serikat, semakin melirik sektor pengembangan industri digital ekonomi Indonesia. Selama ini, nilai investasi Pemerintah AS lebih terfokus pada sektor pertambangan.

Ketua Umum Kadin Indonesia, Rosan P. Roslani mengatakan, nilai investasi AS di Indonesia dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir berjumlah sekitar US$1-1,3 miliar dan 90 persen investasinya dialokasikan dalam sektor pertambangan.

"Bidang jasa, Indonesia masih butuh investasi lebih insentif, seperti distribusi perfilman, industri kreatif, digital ekonomi, yang justru butuh investasi dari AS," ujar Rosan di Shangri-La Jakarta pada Jumat 21 April 2017.

Usai menghadiri acara penandatangan nota kesepahaman, dia mengatakan, Pemerintah AS menyatakan tertarik untuk mendorong pengembangan digital ekonomi Indonesia.

"Di bidang digital ekonomi mereka mau mendorong tidak hanya dari segi pendanaan, tetapi juga dari segi teknikalnya mereka juga mau bekerja sama," ungkapnya.

Namun, rencana tersebut belum pada komitmen hitam di atas putih bersama dengan pelaksanaan sebelas penandatanganan MoU, yang disaksikan dengan Wakil Presiden AS, Mike Pence, pada hari ini.

"Tadi ada MoU untuk investasi ke Indonesia, tetapi berkaitan dengan PLN dan General Electric, kurang lebih US$2 miliar. Lalu, yang lain sekitar US$6 miliar, total US$10 miliar yang akan disepakati," ucapnya. (asp)