Uji Kelayakan OJK, Arif Baharudin Tak Fokus Instrumen Saham

Panitia Seleksi DK OJK di Kementerian Keuangan.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Romys Binekasri

VIVA.co.id – Arif Baharudin menjadi satu-satunya calon anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2017-2022 yang berasal dari Kementerian Keuangan. Dalam uji kelayakan dan kepatutan di Komisi XI DPR RI Selasa, 6 Juni 2017, Arif mengaku memiliki kebijakan yang berbeda jika terpilih sebagai kepala eksekutif Pengawas Pasar Modal. 

Arif mengatakan, jika dirinya terpilih, tidak hanya akan fokus pada pengembangan instrumen saham. Melainkan, ia akan fokus pada instrumen lainnya di pasar modal. 

"Seperti misalnya surat utang, atau produk baru bond, sehingga kita bisa introduce sesuai dengan kebutuhan jangka panjang," kata Arif di gedung DPR RI. 

Selain itu, dia menyoroti persoalan terkait dengan investasi bodong. Hal ini menjadi penting untuk dicegah. Tentunya dengan melakukan sosialisasi yang baik kepada masyarakat. 

"Contohnya, bagaimana kita bisa meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat, ini ada produk yang sudah terdaftar dengan baik. Preventif, supaya bisa melakukan edukasi dini," kata dia. 

Ia juga akan memberikan layanan call center bagi korban investasi bodong. "Call center ini supaya bisa melapor ke kami," tutur dia.