Penggemar Komik Yang Membuat Marah Cina
VIVAnews - Taro Aso akhirnya terpilih menjadi Perdana Menteri Jepang, Rabu 24 September 2008, setelah hari Senin sebelumnya terpilih menjadi Ketua Partai Demokratik Liberal (LDP).Penganut Katholik Roma ini sudah tiga kali mencoba memperebutkan kursi Perdana Menteri Jepang.
Tapi baru dalam pertarungan keempat inilah, Aso akhirnya berhasil menduduki jabatan yang pernah dijabat kakeknya, Shigeru Yoshida pada tahun 1940an. Aso kalah dari Junichiro Koizumi tahun 2001, Shinzo Abe pada bulan September 2006, dan terakhir oleh Yasuo Fukuda yang hanya sempat menjabat selama satu tahun.
Terlahir dari keluarga elit, pada tanggal 20 September 1940, Aso menempuh pendidikan di Gakushuin University di Tokyo tahun 1963. Kemudian melanjutkan studinya ke Stanford University AS, dan London School of Economics.
Aso pernah berkarir di perusahaan semen milik keluarga, Aso Cement Co, tahun 1973 hingga 1979, sebagai Presiden, menggantikan ayahnya Takakichi Aso. Aso menikahi Chikako, putri mantan PM Zenko Suzuki. Sedangkan saudara perempuannya menikah dengan anggota keluarga kerajaan.
Aso dinilai sebagai sosok yang konservatif karena pandangan-pandangannya. Aso pendukung garis keras mengenai Korea Utara dan menolak perubahan apapun pada aturan yang mengijinkan perempuan untuk naik ke tahta kerajaan.
Aso juga dikenal karena mulutnya yang seringkali melontarkan ucapan yang kontroversial. Bukan hanya sekali Aso dikecam karena pernyataan-pernyataannya yang menyinggung pihak lain.
Dia pernah membuat marah Cina karena pernyataannya yang menyebut Cina adalah ancaman yang signifikan. “ Ketika kita berbicara mengenai Aso, maka kita berpikir tentang kesalahan-kesalahan ucapannya. Ini adalah keprihatinan yang serius, terutama karena negara-negara di Asia memonitor pernyataan-pernyataannya secara seksama, “ kata analis politik Takao Toshikawa seperti dikutip BBC.
Karir politik Aso dimulai tahun 1979, ketika terpilih menjadi anggota parlemen untuk pertama kalinya. Aso tercatat pernah terpilih 9 kali duduk di parlemen. Aso juga pernah menduduki beberapa posisi kunci di partai, dan menteri di kabinet
Beberapa posisi menteri pernah didudukinya. Menteri Negara Perencanaan Ekonomi, Menteri Negara Ekonomi dan Kebijakan Fiskal, Menteri dalam Negeri dan Komunikasi, dan terakhir menjadi Menteri Luar Negeri.
Di luar karir politik dan bisnis, Aso pernah bergabung dengan kontingen Jepang untuk olahraga menembak di Olimpiade Montreal tahun 1976. Penyukai cerutu Kuba dan kalung emas ini disukai oleh kalangan muda Jepang, karena Aso penggemar komik manga.
Bahkan kalangan muda Jepang menjulukinya Rozen Aso, karena Aso pernah dipergoki sedang membaca komik Rozen Maiden di Bandara Internasional Tokyo.