Libur Akhir Tahun, Pertamina Stok Premium 27,4 Hari

Ilustrasi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Sumber :
  • VIVA.co.id/Yasin Fadilah

VIVA – PT Pertamina memastikan ketersediaan pasokan bahan bakar minyak untuk seluruh jenis BBM dan elpiji pada Natal dan Tahun Baru 2018. Hal ini dilakukan untuk menghindari kelangkaan bahan bakar pada saat menjelang liburan.

Senior Vice Persident Fuel and Marketing  Distribution Pertamina, Gigih Wahyu Hari Irianto mengatakan, ketahanan stok premium disiapkan lebih besar dibanding dengan hari-hari biasa.

"Ketahanan stok BBM untuk premium 27,4 hari, biasanya hanya 22 hari, kita siapkan 27 hari, jadi sangat cukup. Pertamax 19,6 hari, Pertalite 20,3 hari, Kerosene, atau minyak tanah 21,5 hari, Avtur 21 hari. Jadi, posisi ketahanan sangat kuat," kata Gigih di kantor pusat Pertamina, Jumat 15 Desember 2017.

Ia mengungkapkan pada hari-hari normal, konsumsi premium tercatat sebesar 31.971 kiloliter (kl) per hari. Sementara itu, pada Natal dan Tahun Baru diprediksi naik mencapai 32.610 kl, atau naik berkisar dua persen.

Sementara itu, untuk Pertamax dari 16.000 kl per hari pada hari biasa akan naik menjadi 17.156 kl per hari atau naik tujuh persen. Sedangkan Pertalite, diprediksi naik 12 persen dari 42.201 kl per hari menjadi 47.430 kl per hari.

Lalu, untuk Avtur diprediksi naik 11,5 persen dari 14.564 kl per hari menjadi 16.245 kl. Sementara itu, untuk Solar justru diprediksi turun enam persen dari 37.019 kl per hari menjadi 33.216 kl per hari.

"Saat ini, kita berusaha terus mendorong terminal paling akhir yang bisa melayani masyarakat," kata dia.

SVP Non Fuel Marketing PT Pertamina, Basuki Trikora Putra menambahkan, konsumsi elpiji per hari secara normal berada pada angka 23.023 Metrik Ton (MT) dan diprediksi naik menjadi 23.916 MT atau empat persen pada Natal dan Tahun Baru.

"Periode sama dari 2016, hanya naik dua persen. Dengan kenaikan ini, kami tetap menyiapkan produk elpiji yang cukup untuk didistribusikan ke masyarakat. Ketahanan stok elpiji 14,5 hari," ujar Trikora.

Ia juga mengatakan, pihaknya masih mengimpor elpiji demi memenuhi kebutuhan elpiji dalam negeri. "Sampai di akhir bulan ada masuk impor kargo elpiji di tanggal 16 ada 44 ribu metrikton. Kami akan terus menjaga ketersediaan stok dalam jumlah yang cukup," ujar dia.