Ingin Terhindar dari Praktik Skimming ATM, Ini Caranya

Ilustrasi transaksi di ATM
Sumber :
  • www.pixabay.com/jarmoluk

VIVA – Maraknya kejahatan dengan modus skimming yang menguras uang milik nasabah mendapatkan perhatian serius dari Otoritas Jasa Keuangan atau OJK Daerah Istimewa Yogyakarta. Bahkan, hari ini sudah dua nasabah melapor menjadi korban kejahatan skimming.

"Sejak ramai kejahatan skimming, kita menerima dua laporan dari nasabah bank," kata Kepala OJK DIY, Untung Nugroho, Selasa 20 Maret 2018.

Dua nasabah yang melapor tersebut, satu pelapor sudah mencabut laporannya karena kerugian diganti oleh bank dan yang satu korban baru proses penyelesaian dengan bank yang bersangkutan.

"Jadi, tahapannya ketika ada nasabah menjadi korban skimming untuk menyelesaikan internal dengan bank yang bersangkutan dan biasanya jika nasabah benar-benar menjadi korban skimming, maka uang akan diganti oleh bank," ungkapnya.

Menurut Untung, berbagai ATM, terutama bank nasional saat aplikasi atau pengawasannya tersentralisasi di Jakarta dan yang di Yogya hanya ada milik BPD DIY. OJK juga telah menyurati bank untuk lebih meningkatkan keamanan pada Anjungan Tunai Mandirinya, sehingga kejahatan skimming tidak terjadi.

"Kita sudah minta bank untuk melakukan evaluasi terhadap keamanan ATM-nya masing-masing termasuk juga dengan bank BPD DIY," ucapnya.

Kejahatan skimming jelas Untung biasanya menyasar kepada ATM yang lokasinya jauh dari bank, tempat relatif sepi dan tidak ada pengamanan khusus seperti satpam.

"Memang ada kamera CCTV, namun itu tetap saja bisa diakali oleh pelaku kejahatan," ungkapnya.

Bagi nasabah sendiri juga harus hati-hati saat menarik uang tunai khususnya di ATM, yang lokasinya sepi dan tidak ada penjagaan. Pastikan di tempat ATM itu tidak ada yang mencurigakan dan yang penting seringlah ganti PIN ATM.

"Meski data ATM sudah terkopi atau dicuri, namun jika ganti PIN, pasti tidak bisa dibobol lagi tabungannya," ungkapnya.