Ada Perang Dagang Global, Eksportir RI Harus Lihat Sebagai Peluang

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

VIVA – Menteri Keuangan Sri Mulyani menegaskan, dengan pelemahan nilai tukar rupiah yang terus terjadi beberapa hari ke belakang, bisa memberikan dampak positif terhasap eksportir, khususnya terhadap penerimaan mereka.

Dia menjelaskan, meskipun impor bahan baku impor akan mengalami kenaikan harga akibat depresiasi tersebut. Namun, dipastikannya bisa terkompensasi oleh harga komoditas ekspor Indonesia yang bisa bersaing di pasar global.

"Depresiasi kita disekitar 5,5 persen dari Januari ke Juni, itu tentu membantu bagi para eksportir. Meski mengimpor Anda juga harus mengahadapi kurs lebih tinggi, tapi penerimaan juga jadi lebih besar," ujar dia dalam acara Gathering Eksportir Indonesia dengan 500 eksportir Indonesia di Kantor Direktorat Jenderal Bea Cukai, Jakarta, Selasa 7 Agustus 2018.

Terlebih, kata dia, saat ini pasar global juga tengah menghadapi perang perdagangan antara Amerika Serikat dengan negara-negara mitra dagang utamanya seperti China dan negara-negara Eropa. Sehingga, hal ini bisa menjadi peluang bagi eksportir Indonesia.

"Dengan adanya trade war meningkat, kita juga dihadapkan ekspor harus semakin giat dicarikan destinasi yang tidak tradisional, kita harus mampu melihat kondisi ini sebagai opportunity," ungkapnya.

Karena itu, dia memastikan, pemerintah akan senantiasa membantu eksportir untuk mendorong produk-produk ekspornya, mulai dari insentif fiskal hingga mencarikan diversifikasi produk maupun pasar ekspor.

"Makanya, kita mau membantu para eksportir meningkatkan diversifikasi produk maupun pasar. Kenapa kita harus pacu ekspor, karena kita ingin ekonomi kita tumbuh dan kesempatan kerja meningkat," tutur dia.