Investasi Cryptocurrency, Untung Mana Nambang atau Trading Saat Ini

Ilustrasi uang virtual jenis Bitcoin di komputer.
Sumber :
  • REUTERS/Dado Ruvic/Illustration

VIVA – Investasi uang digital atau cryptocurrency semakin berkembang di dunia saat ini, tidak terkecuali di Indonesia. Untuk pemula, ada dua cara yang bisa dilakukan ketika ingin berinvestasi cryptocurrency, dengan menambang dan transaksi jual-beli.   

Chief Executive Officer (CEO) Rekeningku Sumardi menjabarkan, metode investasi cryptocurrency dengan menggunakan kedua metode tersebut. Pertama, untuk menjadi penambang uang digital idealnya diperlukan modal Rp40-50 juta.

"Untuk mining dari Rp10 juta sebenarnya sudah bisa untuk modal satu komputer dengan satu graphics processing unit (VGA), tapi hasil (tambang) nya itu kecil. Kurang lebih di kisaran Rp40-50 jutaan itu sudah mulai bisa bilang, oh lumayan ya," ungkapnya ketika berbincang dengan VIVA di Jakarta, Kamis 23 Agustus 2018. 

Dia menjelaskan, komputer tersebut berfungsi sebagai rig tambang atau mining rig yang bertugas memecahkan kode-kode algoritma yang ada dalam Blockchain. Dan apabila itu berhasil dipecahkan, penambang pun mendapatkan bayaran berupa cryptocurrency. 

Artinya semakin canggih mining rig yang dimiliki penambang, akan semakin cepat angka-angka dengan perhitungan matematika itu terpecahkan. Semakin banyak pula koin yang bisa didapatkan. 

"Kalau Rp40-50 juta (investasi) dalam kondisi sekarang, mungkin bisa dapat kurang lebih 7-8 persen per bulan dari nilai investasi," ungkapnya. 

Dengan catatan, menurutnya, seting dari komputernya semua benar. Misalnya suhu udara di ruangan tambang dijaga tetap sejuk sehingga kerja rig akan maksimal. 
 
"Kalau setingnya tidak benar paling 4-5 persen dari investasi dan bisa balik modal (BEP) 20 bulanan. Kalau seting benar, dapat 7 persen per bulan BEP-nya bisa 15-18 bulan lah," ungkapnya. 

Sementara itu, menurutnya, investasi cryptocurrency dengan metode trading atau jual beli sama layaknya dengan investasi saham. Dengan modal yang sama sekitar Rp40 juta, investor bisa cepat balik modal, bahkan meraup untung besar, jika menanamkan uangnya ke saham yang benar.

"Contohnya misalnya beli Ethereum Rp500 ribu, disimpan saja, sampai akhir tahun pasti ada momen yang bisa bikin untuk 10 persen. Yang penting jangan serakah, kalau sudah untung ya jual," tegasnya. 

Saat ini ada berbagai macam cryptocurrency yang bisa menjadi portofolio investasi. Seperti Bitcoin, Ethereum, Anna Coin, Lite Coin, dan Ripple. Rekeningku adalah sebuah marketplace untuk transaksi perdagangan cryptocurrency di Indonesia saat ini.