Ekonomi Stabil, Pelemahan Rupiah Tak Pengaruhi IHSG

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA – Meskipun nilai tukar rupiah mencapai Rp15.233 per dolar AS berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), namun nyatanya hal itu tak berpengaruh terhadap indeks harga saham gabungan atau IHSG.

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan, menilai hal ini disebabkan sentimen positif dari para pelaku pasar keuangan, terhadap stabilitas dan ketahanan ekonomi domestik di tengah dinamika global saat ini.

"Apresiasi para pelaku pasar terhadap stabilitas fundamental makroekonomi domestik yang inklusif dan berkesinambungan membuat pergerakan indeks relatif menguat, meskipun rupiah terdepresiasi melebihi level Rp15.200 (per US$)," kata Nafan Aji saat dihubungi VIVA, Rabu 10 Oktober 2018.

Selain itu, penguatan sejumlah harga komoditas di pasar internasional, diyakini Nafan sebagai salah satu aspek yang berhasil menguatkan pergerakan indeks.

"Penguatan harga komoditas dunia seperti WTI (West Texas Intermediate), gold, nikel, dan lain sebagainya, turut memberikan sentimen positif bagi penguatan indeks," kata Nafan.

Di satu sisi, perhelatan Annual Meeting IMF-World Bank yang digelar di Bali, merupakan sinyalemen baik yang diyakini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional.

"Sentimen positif juga berasal dari faktor penyelengaraan IMF-World Bank Annual Meetings di Bali yang masih berlangsung dengan kondusif, sehingga mampu meningkatkan citra Indonesia di mata internasional," ujarnya.