BCA Siapkan Skema Kelonggaran Kredit bagi Korban Gempa Palu

Kerusakan akibat gempa 7,4 pada skala richter (SR) di kawasan Kampung Petobo, Palu, Sulawesi Tengah.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

VIVA – PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyiapkan skema kelonggaran kredit untuk korban gempa dan tsunami di Palu serta Donggala, Sulawesi Tengah. Kebijakan ini akan diluncurkan dalam waktu dekat. 

Executive Vice President of Consumer Credit Business BCA Felicia M. Simon mengatakan, perseroan melihat bencana tersebut tentu akan menyebabkan kendala bagi debitur dalam mencicil kewajiban atau kreditnya. 

"Saat ini memang kita sedang menyusun skemanya untuk memberikan keringanan terhadap para nasabah kita yang terkena bencana di Palu, dan sedang kita mintakan persetujuan ke direksi," ujar Felicia di kawasan HI, Jakarta, Kamis 11 Oktober 2018. 

Ia menegaskan bahwa dalam waktu dekat, skema itu segera diluncurkan dan memberi tahu kantor cabang di Palu untuk disampaikan kepada nasabah. 

"Iya, (bentuknya) restrukturisasi kredit," ujarnya. 

Dijabarkannya, ada total sebanyak 338 debitur khusus KPR BCA di wilayah Palu tersebut. Namun, pihaknya masih mendata, berapa banyak nasabah yang terkena bencana atau jadi korban gempa tersebut. 

"Palu itu ada 338 orang debitur. Itu total debitur KPR bukan yang kena. Kita kan lagi perlu mendata juga dengan cabang setempat ada berapa sih yang kena musibah. Cuma totalnya ya itu sekitar 300 an KPR," katanya. 

Ditegaskan, tingkat penyelesaian kredit akan disesuaikan dengan kondisi debitur BCA, ada mendapat restrukturisasi kredit atau mendapat keringanan yang lebih membantu. 

"Setelah mendapat pendataan ini nanti kita tiering (klasifikasi) dan mana yang tepat untuk dapat membantu saudara-saudara kita yang ada di Palu," tuturnya.  

Sementara itu, Direktur BCA Finance Petrus Karim menambahkan, pihaknya masih menghitung berapa banyak nasabah yang terkena dampak bencana di Sulawesi Tengah tersebut. BCA juga memiliki sejumlah debitur Kredit Kendaraan Bermotor (KKB). 

"Ada kesulitan mungkin karena apalagi katanya ada yang ditelan, hilang begitu bukan cuma orangnya, mobilnya juga hilang begitu ya, ya kita mau lihat datanya di-compare dengan realitanya seperti apa," tuturnya.