Cara OJK Yakinkan Publik Percaya Asuransi

Diskusi OJK dengan media di Bandung, Jawa Barat, Sabtu, 27 Oktober 2018.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Lis Yuliawati

VIVA – Kepala Eksekutif Pengawasan Industri Keuangan Non Bank Otoritas Jasa Keuangan Riswinandi mengemukakan, kebutuhan hidup yang tinggi membuat asuransi belum dianggap sebagai kebutuhan primer saat ini. 

Lantaran itu, untuk membuat masyarakat yakin dengan asuransi, OJK meminta pihak asosiasi asuransi untuk lebih tertib dalam melakukan sosialisasi tentang asuransi. "Paling tidak setahun sekali melakukan literasi," ujar Riswinandi dalam acara Focus Group Discussion OJK dengan media, di Bandung, Jawa Barat, Sabtu, 27 Oktober 2018.

Tak hanya itu. Dia menyarankan, para agen untuk lebih menjelaskan secara detail klausul yang menjadi tanggung jawab asuransi sehingga masyarakat akan lebih memahami produk asuransi tersebut.

Bahkan, lanjut Riswinandi, dari pihak kantor asuransi harus mengecek kembali apakah pemegang polis benar-benar telah mengerti produk yang ditandatanganinya. "Apa betul telah memahami, apa ada yang ingin ditanyakan," ujarnya.

Sementara itu, Deputi Komisioner Pengawas Industri Keuangan Non Bank (IKNB) II M Ichsanuddin mengemukakan, OJK bekerja sama dengan asosiasi asuransi untuk memberi edukasi kepada para agen asuransi.

Menurut Ichsanuddin, proses menawarkan produk harus dijelaskan dengan baik agar pemegang polis dapat mengerti dengan jelas. "Sehingga pemegang polis tidak hanya tahu yang bagusnya saja," ujarnya saat ditemui usai FGD.

Sementara itu, calon nasabah asuransi, dia mengemukakan, mesti rinci menanyakan produk asuransi yang ditawarkan. Apalagi jika produk yang dibeli produk saving plan atau produk asuransi sekaligus investasi. "Kadang orang berasuransi karena marketing-nya saudara atau teman jadi tidak dijelaskan secara detail," ujarnya.