Sri Mulyani Puji Ketahanan Perbankan RI Hadapi Badai Krisis

Menteri Keuangan Sri Mulyani di acara Indonesia Banking Expo.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Arrijal Rachman

VIVA – Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengaku bangga dengan keberhasilan perbankan Indonesia yang mampu bangkit dan bertahan usai diterpa krisis ekonomi 20 tahun silam. Sebab, setelah periode itu, perbankan Indonesia tidak henti-hentinya diterjang perekonomian global maupun domestik yang tidak mudah.

Dia mencontohkan, pada 2008-2009, kondisi global mengalami krisis keuangan yang sangat mengancam perekonomian global. Namun, perbankan Indonesia mampu bertahan, bahkan dapat terus menjaga momentum perkembangannya.

Selain itu, pada periode 2012 hingga saat ini, perekonomian global juga masih dalam kondisi yang tidak pasti, di mana harga komoditas mengalami fluktuasi naik turun, terutama komoditas utama seperti minyak mentah, minyak kelapa sawit, gas, dan batu bara.

Di sisi lain, tren pertumbuhan perekonomian global hingga perdagangan dunia juga dikatakannya mengalami perlambatan, hingga pengetatan likuiditas akibat tren kenaikan suku bunga acuan bank sentral baik di negara-negara maju maupun berkembang.

"Jadi, global environtment berubah terus dan industri perbankan Indonesia mampu adjust. Tetapi, bukan hanya menyesuaikan, namun juga berkembang. Ini menjadi bekal pondasi bagi industri perbankan untuk maju terus," katanya di Indonesia Bank Expo, Jakarta, Kamis 15 November 2018.

"Saya beri selamat, karena 20 tahun terakhir setelah krisis, perbankan kembali bangkit dan diuji tidak mudah. Pada 2008-2009, global finance crisis yang mengancam ekonomi dunia. Tetapi, Bank Indonesia survive. Juga menghadapi komoditas ekstrem," tambahnya.

Karena itu, dia mengharapkan, dengan tantangan ke depan yang semakin sulit, ditandai dengan masuknya Indonesia ke era disruption akibat perkembangan cepat era industrialisasi 4.0, perbankan mampu lebih jauh mengembangkan dirinya menggunakan komponen-komponen teknologi yang lebih maju dengan mengutamakan kepercayaan konsumennya.

"Industri keuangan basisnya confidance dan trust. Mau pakai bangunan branchless atau branch semua industri keuangan bisnis Anda adalah kepercayaan. Mau uang kartal atau uang digital doesn't matter, itu amanah properti milik orang yang dititipkan ke Anda," tegas dia.