OJK Miris Reksadana Masih Kurang Diminati Masyarakat

Ilustrasi reksadana.
Sumber :
  • Halomoney

VIVA – Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan, Hoesen mengaku miris dengan minimnya minat masyarakat terhadap reksadana sebagai salah satu instrumen investasi.

Sebab, dari 260 juta jiwa total populasi penduduk Indonesia hanya sekitar 0,4 persen saja masyarakat yang memiliki reksadana.

"Bahkan, jika kita bandingkan dengan total populasi masyarakat kelas menengah Indonesia yang mencapai 22 persen dari total populasi, jumlah investor reksadana baru mencapai 1,8 persen," kata Hoesen di Gedung BEI, Jakarta, Selasa 22 Januari 2018.

Hoesen mengaku heran, karena reksadana masih minim diminati masyarakat. Padahal, salah satu instrumen investasi ini terbilang cukup menjanjikan dengan imbal hasil yang bisa didapat.

"Meskipun peningkatan investor cukup menggembirakan, namun jumlahnya masih jauh dari potensi investor domestik yang sangat besar," kata Hoesen.

Di sisi lain, Hoesen memang mengakui bahwa pertumbuhan industri reksadana terus menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Dia pun berharap, hal ini akan menjadi lebih baik ke depannya.

"Empat tahun terakhir total dana kelolaan AUM (Asset Under Management) tumbuh lebih dua kali lipat, yaitu dari Rp242 triliun pada Desember 2014, menjadi Rp505 triliun per Desember 2018," kata Hoesen.

Oleh karenanya, lanjut Hoesen, pemerintah dan para stakeholder terkait akan terus menggencarkan sosialisasi soal reksadana, yakni dengan mengedukasi masyarakat melalui Program National Campaign Reksa Dana 2019.

"Kondisi di atas menunjukkan pada masa depan, industri reksadana masih potensial untuk tumbuh dan dikembangkan baik dari supply maupun demand," ujarnya. (asp)