Empat Unicorn RI Masih Enggan IPO, BEI: Kita Sudah Buka Pintu 

Ilustrasi startup unicorn.
Sumber :
  • www.pixabay.com/geralt

VIVA – PT Bursa Efek Indonesia atau BEI mengemukakan telah membuka pintu seluas-luasnya bagi empat unicorn Indonesia, untuk bisa melakukan Initial Public Offering atau IPO. Tapi hingga kini, perusahaan rintisan itu masih urung melepas sahamnya ke publik. 

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna mengatakan, pihaknya sudah melakukan berbagai pendekatan. Namun, kebijakan IPO atau tidaknya empat perusahaan rintisan itu tergantung dari pemegang saham. 

"Kita sudah buka lebih dari satu pintu, mau masuk lewat pintu mana masih kita berikan kesempatan. Mereka sudah terinformasikan," kata Nyoman di Gedung BEI, Jakarta, Rabu 20 Maret 2019.

Dia mengakui, pelepasan saham ke publik atau tidak adalah keputusan strategik perusahaan dan butuh persetujuan pemegang saham. Hingga saat ini, belum ada kabar baik soal rencana mereka melantai di bursa. 

"Bursa sudah langsung menghubungi mereka, peraturan sudah dibuat linier, bagaimana mengakomodasi mereka. Yang pasti, kita sudah sampaikan ke mereka waktu itu terkait rencana peraturan. Kita menunggu dari mereka," katanya. 

Ia mengaku tak mau berkomentar soal apa alasan yang menyebabkan empat unicorn Indonesia itu tidak melaksanakan IPO. Yang jelas, pihaknya sudah memberikan peraturan yang terbaik bagi unicorn, misalnya sisi penilaian aset.

"Sinyalnya belum bisa sampaikan, tentunya itu persetujuan dari pemegang saham dan apakah layak untuk menjadi perusahaan tercatat," kata dia.

Untuk diketahui, ada empat start up unicorn yang dimiliki Indonesia, yakni Go-Jek, Tokopedia, Traveloka, dan Bukalapak. Mereka disebut start up unicorn, lantaran memiliki valuasi melebihi US$1 miliar. 

Berdasarkan catatan BEI, nilai valuasi Go-Jek terakhir mencapai US$9,5 miliar, Tokopedia US$7 miliar, Traveloka US$4,1 miliar, dan Bukalapak US$1,2 miliar. (asp)