Begini Caranya agar Utang Kartu Kredit Tak Numpuk

Ilustrasi kartu kredit.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Tak selamanya utang itu menguntungkan. Pun demikian, tak selalu bahwa utang itu merugikan. Ada banyak hal yang memengaruhi bahwa utang itu merugikan dan sebaliknya.

Tapi bagaimana juga, utang bisa saja menjadi lebih merugikan apabila Anda tidak bisa mengelolanya. Alih-alih bisa melunasinya tepat waktu, yang ada malah membuat utang semakin menumpuk.

Ada banyak juga jenis utang ini, termasuk utang kartu kredit. Nah, jika utang kartu kredit dibiarkan menumpuk, bisa-bisa keuangan akan terganggu.

Agar kondisi finansial Anda jauh dari kata ‘terpuruk’, berikut cara menghindari penumpukan utang kartu kredit yang bisa diterapkan seperti dikutip dari Cermati.com.

1. Hindari kebiasaan ‘sok kaya’

Gaya hidup konsumtif, seperti suka pesta, hangout, belanja, atau ‘duduk manis’ di kafe sebaiknya mulai dikurangi agar kondisi finansial Anda segera stabil. Sebab, 50 persen dari total penghasilan sering kali habis untuk membiayai kebiasaan yang kurang bermanfaat ini.

Jika salah seorang teman mengajak belanja atau ngopi di kafe, tidak ada salahnya ditolak apabila sudah terlalu sering. Penolakan ini sangat wajar dilakukan mengingat kondisi keuangan Anda yang sudah diambang kehancuran. 

Ingat, kondisi finansial Anda mungkin saat ini tidak sebaik dahulu kala. Hilangkan gaya hidup ‘sok kaya’ yang selama ini dilakukan agar tetap bertahan hidup dan dapat melunasi semua utang kartu kredit.

2. Tagih semua piutang atau uang yang pernah dipinjamkan ke orang lain

Coba ingat-ingat siapa saja yang pernah meminjam uang Anda. Segera hubungi orang tersebut dan tanyakan waktu pelunasan piutang secara baik-baik. Piutang yang terkumpul bisa digunakan untuk membayar sebagian atau bahkan melunasi utang kartu kredit. 

Jika Anda tidak mempunyai piutang, bisa menggunakan uang simpanan untuk mendahulukan pembayaran utang. Cara ini jauh lebih bagus daripada membiarkan utang menumpuk akibat denda administrasi dan suku bunga yang tinggi. Bukannya bikin hidup lebih tenang, yang ada bisa-bisa malah gali lubang tutup lubang, pinjam uang buat bayar utang.

3. Mulailah kerja paruh waktu (Freelance)

Jika total penghasilan tidak cukup untuk membiayai semua kebutuhan bulanan dan membayar utang, Anda bisa mencari pekerjaan sampingan di sela-sela kesibukan bekerja. Carilah pekerjaan part time atau paruh waktu yang biasanya disebut freelance, karena sifatnya fleksibel. Sehingga waktu kerjanya dapat disesuaikan dengan pekerjaan utama.

Uang yang diperoleh dari kerja freelance bisa digunakan untuk menambah pemasukan bulanan. Agar jumlah pemasukan semakin banyak, Anda bisa menjalankan dua pekerjaan sampingan sekaligus. Misalnya, bekerja sebagai admin di media sosial, sekaligus menulis artikel.

Mengingat kerja sampingan menguras waktu dan tenaga ekstra, sebaiknya imbangi dengan istirahat yang cukup. Selain itu, konsumsi makanan yang sehat dan bergizi serta banyak minum air putih.

4. Mintalah kelonggaran kepada kreditur

Jika hidup dan mati di medan perang ditentukan oleh kerja sama tim, di dalam dunia keuangan ditentukan oleh kreditur. Jika kreditur tidak memberikan perpanjangan waktu pembayaran kartu kredit, bukan tidak mungkin harta benda Anda akan disita.

Cobalah untuk menghubungi kreditur tempat kartu kredit diterbitkan. Ceritakan kondisi finansial Anda yang sebenarnya dan mintalah kelonggaran pembayaran utang. Siapa tahu dengan cara ini kreditur bisa maklum, sehingga mereka mau memperpanjang masa pembayaran utang kartu kredit.

Saat tanggal pembayaran jatuh tempo, Anda bisa membayarkan utang sesuai jumlah yang dijanjikan. Hindari menunda pembayaran agar kreditur mau memberikan perpanjangan waktu jika di kemudian hari Anda terlambat membayar lagi.

5. Sisihkan uang untuk dana darurat

Jangan menunggu uang gaji tersisa untuk menyediakan dana darurat. Selagi gaji baru cair, segera sisihkan untuk dimasukkan ke dalam anggaran dana darurat. Dana ini nantinya bisa digunakan untuk membiayai kebutuhan yang bersifat darurat, misalnya tiba-tiba jatuh sakit atau ditimpa suatu musibah. 

Jika memang selama ini dana darurat tersebut belum pernah digunakan, ambil sebagian untuk membayar utang kartu kredit. Persentase dana darurat yang disisihkan sebaiknya menyesuaikan dengan kondisi finansial Anda. 

Mengingat kondisi keuangan belum sepenuhnya pulih, Anda bisa menyisihkan 10 persen dari total gaji untuk dimasukkan ke rekening darurat. Intinya, penyisihan dana darurat tidak boleh sampai dilewatkan. Anggap dana darurat seperti tabungan agar Anda lebih semangat untuk menyisihkannya setiap bulan. 

6. Susun atau buat kembali rencana keuangan yang baru

Agar kondisi finansial tidak hancur, buatlah rencana keuangan yang baru dan pastinya berbeda dari rencana keuangan sebelumnya. Pada rancangan keuangan baru, sebaiknya kurangi pos-pos pengeluaran kurang penting, lalu alihkan uangnya untuk pos yang lebih penting. 

Jika Anda merasa kurang mampu membuatnya, apa salahnya meminta bantuan jasa konsultan keuangan. Tentunya, ada biaya yang harus dibayarkan. Tapi, apa salahnya membayar kalau rancangan itu dapat mengembalikan kesehatan finansial Anda.

Rencana keuangan baru harus diikuti dengan gaya hidup yang baru pula. Dalam arti, mengurangi gaya hidup mewah demi menghemat pengeluaran. Jika Anda tetap berpegang pada gaya hidup hemat, dijamin keuangan Anda akan segera membaik.

Bayar kewajiban bila tanggalnya sudah tiba

Selain karena sikap konsumtif, menumpuknya utang kartu kredit bisa disebabkan karena kebiasaan menunda pembayaran. Untuk itu, bayarkan utang tepat pada waktunya. Setelah menerima gaji bulanan, coba sisihkan sebagian uang untuk membayar utang agar pembayarannya selalu lancar setiap bulan. (art)