Kuartal I-2019, Keterisian Ruang Kantor Jakarta Capai 76 Persen

Ilustrasi perkantoran di SCBD Jakarta.
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy

VIVA – Lembaga konsultan properti Jones Lang LaSalle atau JLL, merilis laporan hasil riset mengenai tingkat okupansi atau keterisian ruang-ruang perkantoran, di sejumlah gedung baru yang berada di wilayah DKI Jakarta.

Kepala Riset JLL, James Taylor mengatakan, tingkat keterisian ruang perkantoran di kawasan central business district (CBD) Jakarta, selama kuartal I-2019, tidak mencapai kisaran 80 persen.

"Tapi walaupun tingkat keterisiannya hanya sekitar 76 persen, total penyerapan gedung perkantoran di kawasan CBD Jakarta pada kuartal I-2019 itu masih cukup baik dengan totalnya yang mencapai 97.500 meter persegi," kata James di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Jumat 12 April 2019.

James mengakui, perusahaan-perusahaan teknologi menjadi penyerap utama yang dominan dari angka tersebut. Namun, nyatanya penyerapan itu juga harus menghadapi pertumbuhan perkantoran baru di wilayah CBD Jakarta, dengan tiga gedung baru yang mulai beroperasi di kuartal I-2019 tersebut.

Ketiga gedung itu antara lain adalah Pakuwon Tower di kawasan Casablanca, Millenium Centennial Center di kawasan Sudirman, serta Sequis Tower di kawasan SCBD.

"Secara total, pertambahan ruang perkantoran di gedung-gedung perkantoran baru tersebut menjadi 248 ribu meter persegi, di mana total stok ruang perkantoran di CBD Jakarta saat ini mencapai 6,4 juta meter persegi," ujarnya.

Hal yang juga menjadi perhatian James antara lain, adalah adanya penurunan sekitar 1,1 persen, pada penyewaan ruang kantor Grade A dengan rate saat ini yang berkisar di level Rp277.326 per meter.

Karena itu, meskipun penyerapannya hampir mencapai 80 persen, namun bertambahnya ketersediaan ruang perkantoran baru itu membuat aspek okupansi pun masih mengalami tekanan khususnya di wilayah CBD.

Di sisi lain, lanjut James, untuk perkantoran di wilayah non CBD, tingkat okupansi berada di level 78 persen. Di mana, penyerapan ruang perkantoran di kawasan itu mencapai 39 ribu meter persegi untuk kuartal I-2019.

"Kami juga mencatat adanya penurunan 0,4 persen pada tingkat penyewaan ruang kantor di kawasan TB Simatupang. Jadi, total stok ruang perkantoran non CBD di Jakarta saat ini mencapai 2,8 juta meter persegi, karena ada tambahan baru seluas 28.900 meter persegi," ujarnya. (asp)